Kampus ITS, ITS News – Keluarga besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Halal Bihalal sebagai bentuk silaturahmi sekaligus mengevaluasi diri dari makna Idul Fitri. Acara yang dihadiri oleh para dosen dan tenaga kependidikan (tendik) ITS ini turut mengundang Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta sebagai pemberi tausiyah dalam gelaran secara daring, Senin (17/5).
Halal Bihalal yang bertajuk Merajut Kebersamaan, Menebar Kemaslahatan dalam Bingkai Kebangsaan ini dihadiri kurang lebih 800 orang yang digelar dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung (live streaming) melalui kanal youtube milik ITS. Meskipun digelar secara daring, acara ini tetap berlangsung secara khidmat.
Selain dihadiri oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari M Eng, turut bergabung pula beberapa mantan rektor ITS meramaikan acara ini antara lain Ir Harjono Sigit BS, Prof Ir Soegiono, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Prof Dr Ir Triyogi Yuwono DEA, dan Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD. Hadir pula para pengurus Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Senat Akademik (SA) ITS, Dewan Profesor (DP) ITS, pengelola Takmir Masjid Manarul Ilmi ITS, Ketua Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IKOMA) ITS, Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITS, serta perwakilan bank mitra ITS seperti Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Pada awal pertemuan, Rektor ITS membuka acara dengan memberikan sambutan dan menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga besar ITS. Selain itu, harapannya terkait pandemi Covid-19 agar kesehatan selalu terlimpah pada seluruh keluarga besar ITS hingga waktu pandemi ini berakhir. “Mudah-mudahan Allah memberi kita kesehatan dan dapat dipertemukan dengan Ramadan berikutnya,” doa singkat rektor yang akrab disapa Ashari ini.
Ashari juga memanjatkan rasa syukur, sebab Masjid Manarul Ilmi ITS telah berhasil menjalankan kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK) 42 dengan proses hybrid (daring dan luring) setelah mengikuti semua arahan protokol kesehatan dan arahan MUI guna menjaga keselamatan umat dari penyebaran Covid-19. “Semoga nantinya proses hybrid ini bisa dikembangkan ke proses pembelajaran di kampus ITS untuk menunjang pembelajaran luring,” imbuh guru besar Teknik Elektro kelahiran 1965 ini.
Tahun ini, Ashari juga membahas mahasiswa hafiz penghafal Alquran di ITS. Dipaparkan bahwa ITS telah memiliki 15 mahasiswa penghafal Alquran dan tahun ini ITS berkomitmen akan menambah hafiz dengan merekrut calon mahasiswa baru. “Semua ini kita tujukan kepada para calon mahasiswa baru yang memiliki bakat hafiz agar nantinya tidak hanya tahu teknologi, tapi juga tahfiz dan tartil,” gagasnya.
Selain itu, turut dipaparkan pula laporan kegiatan RDK 42 oleh Ketua Tim Pembina Kerohanian Islam ITS. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan berupa Kajian Ba’da Subuh dan Kajian Tarawih oleh para dosen ITS dan ahli agama, Kajian Akbar dalam rangka Nuzulul Quran, berbagai lomba Islami, hingga penyaluran zakat, infaq, dan shodaqoh. Serta diadakannya khataman Quran sebanyak 61 kali yang dilakukan dalam rangka Dies Natalies ITS ke-61. “Pada 10 hari terakhir Ramadan diadakan iktikaf dengan puncak jamaah sebanyak 300 orang” pungkasnya.
Acara dilanjutkan tausiyah agama oleh Prof Dr Nasaruddin Umar M A selaku Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta yang menyampaikan hakikat silaturahmi, keseimbangan gender (maskulin dan feminin) dalam menjalankan kekhalifahan manusia dalam perspektif Islam dan Alquran. Banyak orang yang menafsirkan Alquran tanpa memahami dari hadis dan kitab para ulama terdahulu.
Sebelum melangkah lebih jauh, Nasaruddin menjelaskan bahwa hakikat silaturahmi adalah menebar kebaikan dan pencerahan, setelah seseorang memiliki inner power. Di mana inner power ini didapatkan selama masa puasa sebulan penuh. “Bayangkan ketika menebar energi positif dengan senyum dan menarik rezeki dari silaturahmi ini,” jelasnya.
Menurutnya, merayakan hari raya Idul Fitri juga memiliki makna untuk melebarkan dan meluaskan hati. Meminta dan memberi maaf adalah melebarkan kebersihan dari hati yang energinya tidak habis terkalahkan. “Semakin diikhlaskan, maka energi positif akan mengalir lancar dalam tubuh,” ujar lelaki asal Bone ini.
Menilik keseimbangan gender dalam silaturahmi, ia mengungkapkan dalil yang berbunyi, “Jangan membuang kotoran di air yang tergenang, jangan membuang kotoran di air yang mengalir.” Hal itu dimaksudkan, jangan terlalu maskulin dalam menjalankan khalifah yang akan berakibat umur bumi yang memendek. Hal ini hampir sama dijelaskan dalam semua agama, tetapi hanya cara penyampaiannya saja yang berbeda.
Silaturahmi ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur keimanan manusia dalam bertakwa kepada Allah atau bisa dijadikan momentum untuk bertaubat. Dalam Islam, sudah seharusnya mengajak umat Islam untuk memperkokoh tali persaudaraan, baik sesama umat (Ukhuwwah Islamiyah) hingga persaudaran sesama manusia (Ukhuwwah Insaniyah). “Tidak ada lagi sekat yang memisahkan dalam silaturahmi ini. Jadikan Idul Fitri ini menjadi ajang merajut kebersamaan dan kemaslahatan bersama,” tegasnya mengakhiri tausiyah dalam acara Halal Bihalal ITS. (HUMAS ITS)
Reporter: Fauzan Fakhrial Azmi
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di