ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
29 Mei 2021, 17:05

Kiat Memulai Untuk Bergabung dalam Program Magang dan Sukarelawan

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Muhammad Irfan Abriyantoro saat memulai presentasinya dalam webinar Internships and Volunteering: A Great Way to Start a Career

Kampus ITS, ITS News – Bagi sebagian mahasiswa, keterbatasan wawasan seringkali membatasi diri untuk bergabung dalam program magang dan program sukarelawan. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, Kelompok Studi Mahasiswa Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membahas kiat mendaftar dan mempersiapkan diri untuk program magang dan sukarelawan dalam webinar bertajuk A Great Way to Start a Career, Sabtu (29/5).

Tidak hanya kegiatan akademik kampus, guna menunjang wawasan dan pengalaman mahasiswa, adanya kegiatan berbasis praktik tidak kalah pentingnya. Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai macam bentuk kegiatan ini, dua diantaranya adalah program magang dan program sukarelawan. Beberapa fungsi lain dari kedua kegiatan ini yakni dapat menjadi sarana melatih manajemen waktu, serta memperluas koneksi. 

Disampaikan oleh Muhammad Irfan Abriyantoro, Dense Wavelength Division  Multiplexing (DWDM) Engineer di PT ZTE Indonesia, meski memiliki segudang manfaat, ternyata tidak mudah bagi mahasiswa untuk dapat melakoni kedua kegiatan tersebut. Banyak diantara mahasiswa yang masih awam dalam mengakses informasi ataupun langkah persiapan diri. “Terutama bagi yang baru kali pertama, akan membutuhkan bimbingan dari yang sudah berpengalaman,”  ungkap pria lulusan ITS tahun 2020 itu.

Guna mengakses informasi terkait lowongan kedua kegiatan ini, Irfan menyebutkan beberapa platform di internet yang dapat dimanfaatkan seperti glassdoor, JobStreet dan LinkedIn. Namun untuk LinkedIn, ia tidak menyarankannya untuk melamar magang, sebab kecil peluang lamaran tersebut dibaca dan diterima. Sebaliknya, LinkedIn sebaiknya dimanfaatkan sebagai perantara untuk menghubungi divisi Human Resource Development (HRD) perusahaan tersebut.

Setelah lowongan yang dituju telah ditentukan, Irfan membagikan tips pertamanya, yakni persiapan curriculum vitae (CV). Menurutnya, CV yang baik dibuat dengan tampilan sederhana serta menggunakan bahasa yang padat dan jelas. Di samping itu, terkadang juga terdapat kriteria tertentu yang diminta sejumlah perusahaan dalam bentuk CV kreatif. “Untuk masalah ini bisa mengacu pada template yang banyak tersedia di internet,” imbuhnya.

Setelah CV telah dipersiapkan, Irfan menekankan pentingnya memahami informasi terkait perusahaan atau organisasi yang dituju. Informasi ini bisa mencakup profil perusahaan, bidang kegiatan yang dikerjakan, hingga produk yang dihasilkan dari perusahaan tersebut. “Selain agar tidak mengalami kebingungan saat wawancara, juga untuk meningkatkan peluang diterimanya lamaran kita,” tuturnya.

Fungsi lanjutan dari riset ini, ujar Irfan kembali, agar pelamar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian ini dapat ditinjau dari segi softskill maupun hardskill yang dimiliki pelamar dan dibutuhkan perusahaan. Tak lupa, personal branding atau penggambaran tentang diri sendiri sebagai calon pekerja yang layak, juga diperlukan untuk meyakinkan perusahaan tersebut.

Terlepas dari tips persiapan tersebut, Irfan menyampaikan bahwa penting bagi mahasiswa untuk terus mencoba hal baru di luar zona nyaman dan tidak takut untuk membuat kesalahan. “Kesalahan tidak akan membunuh kita. Daftar saja sebanyak-banyaknya. Diterima atau ditolak, itu urusan nanti,” tutupnya. (*)

Reporter: Dian Nizzah Fortuna

Redaktur : Akhmad Rizqi Shafrizal

Berita Terkait