ITS News

Minggu, 17 November 2024
01 Juni 2021, 20:06

Kiat Jitu Maksimalkan Penggalian Ide dalam Berkompetisi

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Webinar Saatnya Berkompetisi dengan Strategi yang diselenggarakan oleh Bidikmisi ITS, Ahad (9/5).

Kampus ITS, ITS News – Dalam berkompetisi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) perlu strategi khusus agar dapat mengungguli lawan-lawannya. Salah satu kiat jitu yang dapat diasah tersebut ialah memaksimalkan penggalian ide. 

Menurut Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) 3 ITS, Inggrita Putri Kusuma, ide adalah hal terpenting ketika seseorang berkompetisi. Inggrita mengibaratkan, bak lomba sepeda tetapi tak dikayuh, berkompetisi tidak akan menghasilkan hasil yang memuaskan tanpa ide unggul dan tepat sasaran. “Oleh karenanya, penggalian ide adalah aspek yang paling ditekankan di seluruh jenis kompetisi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Founder SN Energy ini menjabarkan bahwa akan ada banyak ide yang muncul saat tim sedang mendiskusikan sebuah masalah. Dari ide-ide tersebut, tim mampu memilih ide yang paling tepat guna menjawab permasalahan yang dilombakan. Proses ini, menurutnya, juga dapat menyatukan perspektif dan kekuatan anggota tim. “Secara bertahap, komunikasi antar anggota tim jadi lebih terarah menuju solusi yang paling ideal,” imbuhnya.

Inggrita Putri Kusuma saat memaparkan materi tentang kriteria ide yang baik.

Lebih dalam, Inggrita menyatakan jika terdapat lima kriteria agar sebuah ide mampu bersaing di perlombaan. Menurutnya, gagasan yang dikemukakan harus menjawab akar permasalahan, tepat sasaran, realistis, orisinal, serta memiliki keunikan dibandingkan kompetitor. “Jika kelimanya sudah dimaksimalkan maka peluang juara pun semakin besar,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ini.

Setelah menentukan ide yang paling tepat, langkah selanjutnya ialah memvalidasi ide yang digagas kepada pelanggan dan juga kompetitor. Saat validasi ke kompetitor, Inggrita menyebutkan bahwa ia kerap menggunakan metode SWOT dalam mencari kelebihan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman atas gagasan miliknya. 

Sementara itu, saat validasi ke pelanggan, mahasiswi angkatan 2017 ini kerap memperhatikan apakah gagasannya sudah mampu menjawab permasalahan milik pelanggan. Inggrita mengakui, ia memerlukan masukan dan tanggapan dari pelanggan atas gagasannya. “Hal ini sering saya manfaatkan guna menginovasikan lagi ide yang telah saya gagas,” pungkasnya dalam gelar wicara milik Bidikmisi ITS (BIMITS), Ahad (9/5).

Reporter: Dian Nizzah Fortuna
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait