Kampus ITS, ITS News – Kecemasan pada masa depan seringkali membuat kaum muda kebingungan dalam menentukan arah karirnya. Terlebih, menurut Galuh Ajeng Prabeswari, hal ini membuat mereka kesusahan dalam menemukan tujuan hidup setelah lulus dari bangku sekolah. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (25/4), Galuh menjelaskan ada dua hal yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan tersebut. Pertama adalah terlalu bimbang dengan banyaknya pilihan yang tersedia, misalnya ragu memilih jurusan perkuliahan. “Milenial harus bisa lebih selektif dan jangan terlalu sibuk dengan pikiran sendiri,” ujar alumni Statistika ITS ini.
Penyebab kedua adalah apa yang kita inginkan berlawanan dengan ekspektasi orang lain. Kebanyakan dari kita berusaha untuk menyenangkan dan memenuhi ekspektasi orang. Misalnya saja calon mahasiswa yang memilih jurusan berdasarkan kata orang bukan karena keinginannya. “Sejatinya kita tidak akan pernah bisa menyenangkan orang,” lanjutnya singkat.
Untuk itu, wanita yang hobi membaca ini membagikan tips untuk mengatasi kecemasan-kecemasan milenial saat ini. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mencoba bertahan dan berTuhan. “Jika Tuhan menjawab doa kita maka itu adalah pilihan tepat, jika tidak artinya ada hal yang lebih baik, dan jika belum berarti Tuhan ingin kita berusaha lagi,” ungkapnya percaya.
Berikutnya adalah menemukan alasan dan tujuan dari pilihan kita. Dengan mengetahui alasan atas keputusan, kita mampu menentukan target dan fokus kita. “Tetap konsisten mencapai target kita, namun jadilah pribadi yang jujur, unik, dan dapat membawa dampak positif,” ucapnya.
Ketiga adalah investasi diri. Semakin produktif diri kita maka makin banyak kita menginvestasi diri kita begitupun sebaliknya. Keempat adalah jujur pada diri sendiri dan mengintropeksi diri. Kelima tetap fokus dengan tujuan kita serta hiraukan anggapan orang lain yang sekiranya tidak membangun. “Tidak masalah jika gagal dan jadikan kegagalan sebagai teman akrab,” ungkapnya tanpa ragu.
Menutup webinarnya, Galuh menuturkan bahwa hidup kita setiap harinya adalah pilihan dan kita harus memilih. Dari penentuan pilihan itu pasti menimbulkan berbagai macam masalah dalam kehidupan kita. “Pandanglah masalah sebagai keuntungan untuk berkembang dan berubah menjadi pribadi lebih baik,” tuntasnya. (*)
Reporter: Frecia Elrivia Mardianto
Redaktur: Heny Tri Hendardi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan