Kampus ITS, ITS News – Kemampuan bernegosiasi menjadi pondasi penting sebagai bagian dari diskusi menyelesaikan masalah. Menyadari betapa pentingnya negosiasi, Alifia Meivianti, mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang sudah berkecimpung di dunia diplomasi membagikan beberapa tips bernegosiasi ala diplomat untuk mahasiswa.
Mahasiswi Departemen Teknik Lingkungan ITS ini menjelaskan bahwa negosiasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang akan berjalan dengan lancar apabila suatu topik bisa dijelaskan dan dijabarkan dengan baik dan menyeluruh. “Negosiasi itu bentuk interaksi kita dengan berbagai pihak yang terlibat untuk menentukan sebuah solusi bersama yang tepat sasaran,” ujarnya.
Melalui pengalamannya mengikuti pelatihan dan kompetisi diplomasi, Alfi memahami jika terdapat beberapa cara bernegosiasi dengan baik yang biasanya dilakukan oleh oleh seorang diplomat. Terdapat tiga hal dasar di antaranya adalah berani mengungkapkan pendapat, percaya diri, serta memiliki solusi atau pendapat yang jelas, terstruktur, dan terperinci.
Tips pertama yang ia ulas adalah berani berpendapat. Ia menceritakan bahwa dengan berani mengeluarkan pendapat, akan ada sebuah solusi atau hal lain yang bisa dipertimbangkan untuk menyelesaikan suatu masalah atau memutuskan sebuah hal. “Tawarkan sebuah solusi dengan lantang kepada ‘mereka‘,” jelas mahasiswi angkatan 2020 ini.
Berani berpendapat biasanya penting saat seorang diplomat sebagai respresentasi sebuah negara harus berpikir dan membahas permasalahan dengan delegasi negara lain untuk memperoleh suatu kesepakatan. Setiap pendapat dari delegasi tiap negara tentu mempertimbangkan kondisi politik dalam dan luar negeri. “Setiap orang sah saja berpendapat sesuai pandangan dan ranah masing-masing, nantinya bisa dibandingkan dengan pandangan delegasi lain,” tuturnya.
Tips selanjutnya adalah memiliki sikap percaya diri. Apabila berada dalam keadaan bernegosiasi, setiap diplomat atau negosiator wajib untuk percaya diri akan pendapat yang ditawarkan atau diajukan. Kepercayaan diri bisa memberikan keyakinan tersendiri bagi pihak yang terlibat. “Mulailah dengan percaya diri, maka orang akan percaya kita,” tekan mahasiswi asal Bekasi ini.
Terakhir tentunya dapat mengemukakan pendapat yang jelas, terstruktur, dan terperinci. Hal itu berguna untuk memperkuat esensi dari pendapat yang diajukan. Pendapat yang diajukan harus bisa menjelaskan segala hal yang patut dipertimbangkan. “Jadi harus runtut mulai dari tujuan yang jelas, bagaimana bisa dilaksanakan, hingga rencana merealisasikannya,” tambahnya.
Alfi mengaku tertarik mendalami dunia diplomasi sejak dirinya aktif mengikuti ajang Model United Nations (MUN). Berkat ilmu dan kemampuan yang dimilikinya, Alfi berhasil meraih kategori verbal mention dalam ajang Youth International Model United Nations (YISMUN) 2021. Di ajang tersebut, dirinya menjadi representasi delegasi negara Ethiopia.
Alfi pun berharap bahwa setiap mahasiswa nantinya dapat memiliki kemampuan bernegosiasi. Hal tersebut dikarenakan kemampuan negosiasi sangat bermanfaat bagi mahasiswa hingga lulus dan tidak lagi menjadi mahasiswa. “Ini akan menjadi poin tambahan untuk para mahasiswa yang memiliki kemampuan bernegosiasi bagi dunia kerja nantinya,” pungkasnya mengakhiri. (*)
Reporter : Irwan Fitranto
Redaktur : Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan