ITS News

Jumat, 29 November 2024
04 Juli 2021, 16:07

Tiga Kiat Sukses Hadapi EAS

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Mempertahankan fokus dalam belajar dengan tidak melakukan multitasking akan membuat kita lebih mudah menyerap materi (sumber: rmit edu).

Kampus ITS, ITS News – Evaluasi Akhir Semester (EAS) sudah di depan mata mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, salah satu mahasiswa prestatif di kampus, Maulana Akbar Ramadhani membagikan kiat suksesnya dalam menghadapi EAS. Menurutnya, ada tiga tips yang kerap ia lakukan dalam mempersiapkan ujian tersebut.

1. Cicil Belajar Seusai Kelas

Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ini menyebutkan, kiat pertama ialah mencicil belajar dari pertemuan di kelas. Lana mengakui, ia jarang terbebani materi EAS yang berat lantaran terbiasa mencicil belajar tiap seusai kelas. “Pelajari ulang materi di kelas dan perdalam lagi sehingga tidak menumpuk di detik akhir menuju ujian,” sebut pemuda yang kerap mendapatkan nilai memuaskan di tiap ujian ini.

Tidak berhenti di sana, Lana juga tidak sungkan untuk belajar kepada orang lain yang lebih memahami materi. “Jika masih bingung, saya sering menghubungi dosen, kakak tingkat, atau teman yang sudah pernah mengambil mata kuliah (matkul) tersebut,” ungkap mahasiswa angkatan 2018 ini.

Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan Angkatan 2018, Maulana Akbar Ramadhani membagikan rahasianya sukses dalam mengerjakan EAS.

2. Fokus dan Hindari Multitasking

Selanjutnya, Lana mengungkapkan jika ia menghindari mengerjakan banyak tugas di waktu bersamaan (multitasking). Menurutnya, dalam belajar, mahasiswa harus benar-benar fokus ke satu matkul agar otak dapat menyerap materi lebih baik lagi. “Di samping itu, otak jadi tidak terbebani lantaran beban tugas berlebih,” ujarnya.

Di samping itu, saat multitasking, Lana menyebut dirinya kerap melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas. Oleh karenanya, pemuda asal Jember ini menganggap multitasking adalah aktivitas yang tidak efisien dan membuang-buang waktu.

Sejalan dengan pemikiran Lana, mengutip Alodokter, otak cenderung bekerja lebih keras saat sedang melakukan multitasking. Padahal, secara umum, otak hanya mampu fokus mengerjakan satu hal di dalam satu waktu.

Bertanya kepada orang lain yang mengetahui materi yang belum kita pahami akan membantu kita memahaminya dari sudut pandang lain (sumber: Pinterest)

3. Hindari Stres dan Hibur Diri

Tidak melulu belajar, Lana meyakini jika ada kalanya mahasiswa harus istirahat sejenak dan refreshing. Biasanya, saat Lana sudah mulai jenuh dalam belajar, ia memilih untuk mendengarkan musik, bermain gitar, menonton film, atau bahkan bermain gim. 

Bukan tanpa alasan, dilansir HighEnd Magazine, menyempatkan diri untuk istirahat dan mengambil me time (waktu refreshing pribadi, red) merupakan sarana menenangkan diri dan meningkatkan produktivitas. “Sehingga saat diajak belajar kembali, otak sudah siap membuat kita makin fokus dan produktif,” tutur Kepala Departemen Keprofesian dan Keilmiahan Himatekla ITS ini.

Dengan mengambil me time dan menghibur diri, kita dapat terhindar dari stres dan kejenuhan (sumber: perks optum)

Mengakhiri wawancara dengan ITS Online, Lana menyatakan jika hal utama dari mengerjakan EAS adalah integritas dan kerja keras dalam mengerjakan soal. Dalam hemat Lana, proses memahami dan mendapatkan ilmu-lah yang paling penting lantaran menjadi inti perkuliahan. Sementara, menurutnya, nilai hanya bonus dari hasil kerja keras seseorang dalam belajar. “Mahasiswa harus bertanggung jawab, jangan sampai malah tidak bisa menjelaskan ulang materi yang telah dipelajari,” candanya menutup. (*)

Reporter: Ferdian Wibowo
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait