Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan keandalannya dalam berinovasi teknologi. Sebuah mobil listrik formula bernama Anargya EV Mark 2.0 telah melalui tahap perakitan dan uji jalan oleh Tim Anargya ITS. Nantinya, Anargya EV Mark 2.0 ini akan diikutkan dalam kompetisi formula SAE (Society of Automotive Engineers) Jepang pada 2022 mendatang.
Alief Wikarta ST MSc Eng PhD selaku pembina tim Anargya ITS membenarkan bahwa Mark 2.0 ini dirancang khusus untuk mengikuti regulasi dari kompetisi formula SAE Jepang 2022. Salah satu kriteria utama dalam kompetisi ini adalah optimasi kekuatan struktur dan massa yang ringan. “Dibandingkan dengan Anargya EV Mark 1.0, Mark 2.0 diproduksi dengan biaya yang lebih murah dan performa yang lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut , Alief menyampaikan bahwa guna memaksimalkan tingkat keamanan dalam sistem kelistrikannya, dalam perancangan Anargya EV Mark 2.0 ini digunakan metode analisa FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Metode FMEA sendiri digunakan untuk mendefinisikan, mengidentifikasi dan mengeliminasi kegagalan sebelum digunakan. Dengan demikian, keamanan Anargya EV Mark 2.0 saat beroperasi dapat terjamin. “Hal ini sangat penting untuk keselamatan orang-orang disekitar mobil nantinya, termasuk driver dan teknisi,” jelasnya.
Selain itu, Anargya EV Mark 2.0 ini juga akan menggunakan high voltage untuk memberikan tenaga pada powertrain, sistem transmisi tenaga dari sumber energi menuju roda penggerak. Dibanding keluaran sebelumnya, sistem high voltage pada Anargya EV Mark 2.0 ini menawarkan kapasitas yang lebih besar, sehingga dapat memberikan supply tenaga secara maksimal.
Guna memberikan monitor parameter kondisi mobil seperti tegangan, temperatur baterai dan kecepatan mobil kepada driver, Anargya EV Mark 2.0 menggunakan sistem bantu (auxiliary) yang dirancang khusus. Selain itu, digunakan juga sistem telemetri berbasis gelombang radio yang memungkinkan kru Anargya memantau kondisi mobil secara real-time melalui pitstop.
Dari segi pendinginan, Alief mengungkapkan bahwa Anargya EV Mark 2.0 juga dibekali radiator yang didesain se-compact mungkin guna mengatasi panas pada controller dan motor, sehingga tidak terjadi panas berlebih. “Penyusunan rakitan powertrain juga memudahkan jalur pendinginan sehingga sistem cooling lebih efisien,” ungkapnya
Berkaitan sistem kelistrikan lainnya, Alief membeberkan bahwa Anargya EV Mark 2.0 memiliki sistem electrical safety yang berperan mengontrol keandalan atau reliability dari sistem kelistrikan lain, baik low voltage maupun high voltage. “Hal ini memudahkan mobil mendeteksi adanya error, sebab sistem akan mati secara otomatis ketika hal itu terjadi,” ungkapnya.
Dengan teknologi yang didesain sedemikian rupa, Alief mengungkapkan, Anargya EV Mark 2.0 dapat memiliki potensi kebermanfaatan besar apabila diproduksi secara masal. Selain itu, mobil ini juga dapat berkontribusi besar bagi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. “Pemerintah Indonesia sedang gencar memasuki era kendaraan listrik. Ini merupakan kesempatan anak bangsa membuktikan kemampuannya dalam mengembangkan kendaraan listrik secara mandiri,” tegasnya.
Kini, Anargya EV Mark 2.0 telah selesai melalui tahap perakitan. Selama prosesnya, protokol kesehatan selalu dipenuhi oleh divisi teknis yang digarap di Pusat Unggulan Iptek bidang Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS. Rencana kedepannya, mobil ini diharapkan bisa dijalankan full system pada bulan Oktober 2021. “Selama proses tersebut, Tim Anargya terbuka bagi seluruh pihak industri dan bisnis untuk mendukung wawasan riset tentang autonomous dan electric vehicle di Indonesia,” tutupnya. (*)
Reporter: Shinta Ulwiya
Redaktur : Akhmad Rizqi Shafrizal
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk menunjang kerja dapat menurunkan produktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kampus ITS, ITS News — Salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060 adalah melalui transisi energi listrik
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani