Kampus ITS, ITS News – Memeriahkan momen pembukaan Dies Natalis ke-61, Institut Teknologi Sepuluh Nopemeber (ITS) kembali menghadirkan Pagelaran Wayang Kulit. Meskipun harus digelar online, Sabtu (11/9) pagelaran ini tetap berhasil memanjakan penonton lewat sajiannya yang menakjubkan.
Dalam penampilan kali ini, Dalang Ki Sigit Ariyanto mengangkat lakon Palguno Palgunadi. Sebuah kisah wayang kulit yang mengangkat tema Manner Before Knowledge. Sesuai dengan kondisi sekarang, lakon ini menceritakan dua orang murid yang belajar dengan dua metode berbeda. Satu dapat belajar langsung kepada sang guru, sedangkan satu murid lagi harus usaha ekstra dengan belajar mandiri.
Lebih lanjut, lakon ini mengisahkan palgunadi bernama Bambang Ekalaya yang merupakan seorang putra mahkota. Mendekati pengangkatannya menjadi raja, ia tertarik untuk belajar kepada seorang guru yakni Begawan Drona. Namun rupanya, ia ditolak oleh sang guru tersebut. Meskipun ditolak, Bambang pantang menyerah dan bergegas bangkit kembali di tengah kondisi yang kurang menguntungkannya.
Di sisi lain, seorang palguna bernama Arjuna justru malah diterima menjadi murid Begawan Drona. Alhasil, ia mendapatkan keunggulan dibandingkan Bambang berupa kesempatan langsung untuk belajar dari seorang ahli. Sayangnya, di tengah kondisi menguntungkan tersebut, Arjuna justru terlena karena merasa ilmu Begawan Drona hanya diturunkan pada dirinya.
Singkat cerita, berkat semangat dan kerja kerasnya, Bambang yang harus belajar mandiri berhasil mengungguli Arjuna. Rupanya, usaha ekstra yang ditekuni Bambang membuahkan hal manis di kemudian hari. Bambang akhirnya berhasil menjadi seorang terpelajar dengan sikap teladan dan wawasan yang luas.
Acara yang disiarkan secara langsung melalui YouTube ITS ini juga dimeriahkan oleh Unit Kegiatan Tari dan Karawitan (UKTK) ITS, ITS Music Community, ITS Jazz, dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITS. Selain dari internal, pagelaran wayang kulit ini juga diiringi oleh Karawitan Cakraningrat yang sesekali menyampaikan ucapan untuk ITS atas hari jadinya yang ke-61.
Dalam sambutannya virtualnya, Rektor ITS Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD berharap agar civitas academica ITS tidak melulu fokus pada teknologi, tetapi juga ikut serta melestarikan tradisi, seni, dan budaya yang dimiliki Indonesia. “Di acara ini kita sejenak dapat refreshing sehingga nantinya bisa bekerja lebih keras lagi sebab penampilan wayang kulit ini sarat akan filosofi hidup” tutur Ashari. (*)
Reporter: Faqih Ulumuddin
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan