ITS News

Selasa, 19 November 2024
17 September 2021, 10:09

Mengenal PSE dari Kacamata Profesional

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Materi Reliability Role in Process Safety dan ekspektasi keahlian baru berdasarkan Process Safety Engineering (PSE) di ITS.

Kampus ITS, ITS News Process Safety Engineering (PSE) merupakan prosedur yang mengatur keselamatan dari proses operasional suatu proyek engineering. Sebagai ilmu yang sedang naik daun, mahasiswa yang akan segera terjun ke dunia pasca kampus perlu mengasah keilmuan ini dari kacamata profesional. 

Lewat seminarnya, Senior Technical Consultant, Dr Bambang Murtjahjanto MSc PE menyebutkan bahwa sebelum mempelajari PSE, seorang praktisi harus memahami etika profesi dalam bekerja. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah risiko dari kelalaian proses kerja di lapangan. “Jadi ini dapat menjadi preventive ethics seperti yang tertuang dalam kode etik milik Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET),” tuturnya.

Pemaparan masalah dengan model LOPA Fails dalam penerapan PSE profesional teknisi engineering.

Lebih dalam, Bambang mengatakan, ada beberapa poin penting yang dapat diselami dari bidang PSE. Pertama ialah kemampuan mengidentifikasi, merumuskan, dan menyelesaikan masalah process safety dengan menerapkan prinsip dasar keselamatan. 

Kemudian, kemampuan untuk menerapkan rancangan process safety guna menghasilkan solusi efektif. “Solusi ini disesuaikan dengan mempertimbangkan faktor kesehatan masyarakat, keselamatan, dan kesejahteraan, serta global, budaya, faktor sosial, lingkungan, serta ekonomi,” imbuh alumnus Teknik Fisika ITS ini.

Ketiga merupakan kemampuan untuk mengembangkan dan melakukan eksperimen, analisis, dan menginterpretasikan data, serta menerapkan penilaian teknik dalam menarik kesimpulan. Terakhir, kemampuan untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan sesuai kebutuhan lewat pembelajaran strategis.

Pembahasan sekaligus diskusi terbuka dengan audiens mengenai hal-hal ekspektasi terhadap keahlian baru berdasarkan PSE di ITS.

Bambang melanjutkan, poin-poin di atas dinilai menggunakan empat kriteria kerja yakni indikator Low, Need Improvement, Good, dan Excellent. Keempatnya akan menjadi tolok ukur kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan keahlian-keahliannya di ITS yang merujuk pada PSE. “Nantinya, poin dan kriteria penilaian PSE tersebut akan disesuaikan dengan pemahaman Project Safety Management (PSM) lainnya,” jelas lelaki yang telah berpengalaman 30 tahun di industri HSE ini.

Ke depannya, Bambang berharap ITS mampu menerapkan pemahaman PSE bagi mahasiswa-mahasiswanya agar memiliki nilai lebih di dunia kerja. “Tidak hanya PSE dan PSM, tetapi juga seluruh konsep, ekspektasi, serta kode etik milik ABET,” pungkas Bambang, Sabtu (10/7). (*)

 

Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait