Kampus ITS, ITS News — Selain kekeringan, krisis air bersih di musim kemarau tahun ini juga menjadi momok bagi desa-desa di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, salah satunya Desa Wirotaman. Bertujuan mengatasi hal ini, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melangsungkan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) guna memetakan potensi air tanah di salah satu kawasan yang paling terdampak gempa ini.
Firdian Alansyah, salah satu anggota mahasiswa KKN Abmas ITS, memaparkan bahwa berdasar pengamatan bersama 21 mahasiswa KKN Abmas ITS lainnya, secara topografi, Desa Wirotaman memiliki ketinggian di atas daerah sekitarnya. “Kecenderungan air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah, membuat kapasitas suplai air di desa ini lebih sedikit,” jelas mahasiswa asal Sidoharjo ini.
Meski demikian, bukan berarti alam tidak menyimpan air di tempat yang tinggi. Air tanah yang terkandung di lokasi potensial yang masih belum terpetakan adalah solusi dari permasalahan ini. Melalui serangkaian kaidah saintifik seperti survei lapangan, geologi dan geofisika, tim mahasiswa bimbingan Juan Pandu Gya Nur Rochman, SSi MT ini berupaya membantu warga desa setempat guna memetakan lokasi potensial ini.
Mahasiswa angkatan 2019 ini kembali menjelaskan, dalam proses ini, survei pengambilan data pada 3-5 September lalu merupakan tahapan penting guna akuisisi data yang akurat dan presisi. Salah satu metode survei yang dilakukan yakni metode geolistrik berbasis pengukuran resistivitas (tahanan jenis) batuan di bawah permukaan. Guna memperoleh korelasi dengan geologi daerah penelitian, data hasil survei diolah untuk kemudian divisualisasikan dalam bentuk peta.
Dengan adanya peta ini, Firdian berharap dapat meminimalisir kesalahan titik penentuan pembuatan sumur, yakni melalui informasi lokasi serta titik kedalaman yang diprediksi mengandung sumber air melimpah. “Setelah ini, kami berharap suplai air di Desa Wirotaman tidak hanya mengandalkan dari daerah yang secara topografi lebih rendah,”
Selain mengatasi permasalahan krisis air bersih, Tim KKN Abmas ITS juga menyikapi permasalahan desa sebagai kawasan rawan bencana. Hal ini terwujud dalam bentuk sosialisasi dan pemasangan rambu jalur evakuasi serta titik kumpul sebagai upaya tanggap bencana. “Perlu pengenalan yang tepat untuk evakuasi yang cepat. Sehingga kami menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk memetakan titik-titik rawan dan cenderung aman bencana,” ulasnya.
Reporter: Kafa ‘Aisyana Ni’mah
Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan