Kampus ITS, ITS News – Masih sedikitnya produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersertifikat halal menggugah tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk bergerak. Melalui pelatihan kader penggerak halal, tim KKN Abmas ITS ikut berperan dalam pemenuhan sertifikasi halal UMKM di Surabaya dan Sidoarjo.
Ketua Tim KKN Abmas ITS, Nur Aini Rakhmawati SKom MScEng PhD, mengatakan bahwa sertifikasi halal sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dimiliki UMKM. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri pemilik usaha untuk memperluas pasar produknya. “Program ini sangat strategis, terutama menopang perekonomian selama pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Dosen Departemen Sistem Informasi ITS ini melanjutkan, keuntungan yang diperoleh dengan adanya jaminan produk halal ditandai dengan semakin nyamannya konsumen dalam mengonsumsi, terutama produk makanan dan minuman. Selain itu, standar produk halal juga semakin mendorong pelaku UMKM untuk menghasilkan produk yang kompetitif.
Tim KKN Abmas ITS ini pun membantu dengan mengadakan sosialisasi secara daring terkait jaminan produk halal dan prosedur pendaftaran sertifikat halal bagi pelaku UMKM. Pendampingan secara langsung juga dilakukan untuk memastikan pelaku UMKM menerapkan proses dan prosedur yang telah didapat dari kegiatan sosialisasi. “Kita mendampingi dalam penyusunan formulir pendaftaran dan penetapan Tim Manajemen Halal,” jelasnya.
Beberapa UMKM yang didampingi secara langsung seperti Sambel Djenk Sri milik Siti Sri Winarni dari Sidoarjo dan Misami Kitchen milik Mira dari Surabaya juga diajak melakukan kaji ulang manajemen untuk mendapatkan sertifikat tersebut. “Sebab pelaksanaan sertifikasi halal harus menjadi komitmen dan kesadaran pelaku usaha dalam menjaga kehalalan produksinya,” ujar Nur Aini, sapaan akrabnya.
Setelah kepastian halal terpenuhi, pelaku UMKM pun didampingi melakukan penyusunan Sistem Jaminan Halal (SJH) manual dengan mengumpulkan dokumen yang disyaratkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Tim KKN Abmas ITS selanjutnya mendampingi dan membimbing dalam melakukan sertifikasi melalui SiHalal BPJPH secara daring dan Cerol sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).
Berkat kerja keras tim yang beranggotakan Dr Rarasmaya Indraswari SKom, Dra Ita Ulfin MSi, Dra Harmami MSi, Lienggar Rahadiantino SE MSc, Dr Lailatul Qadariyah ST MT dan sepuluh orang mahasiswa ITS ini, berhasil mengantarkan UMKM Spesial Kering Kentang asal Surabaya mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI setelah menjadi mitra binaan ITS.
Pelatihan sertifikasi halal ini sendiri merupakan kolaborasi antara ITS dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Kerjasama ini dilakukan di setiap tahap yang dilakukan untuk memperoleh sertifikat halal seperti pelatihan terkait pengetahuan halal dan haram, pengetahuan mengenai sertifikasi halal dan penerapan SJH.
Adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu UMKM untuk memiliki kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan SJH melalui proses manajemen yang efektif dan efisien, serta mampu mengawasi dan mengevaluasi penerapan SJH pada produk yang dihasilkan. “Dengan adanya label halal pada kemasan produk diharapkan memberikan rasa aman dan meningkatkan rasa percaya dari konsumen,” tutupnya. (*)
Reporter: Mukhammad Akbar Makhbubi
Redaktur: Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan