ITS News, Kampus ITS — Sebagai perguruan tinggi di bidang riset dan teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut mengambil peran dalam mempersiapkan generasi muda berkualitas yang sesuai dengan tuntutan zaman. Melalui Talent Talks Surabaya, ITS yang digandeng oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi membahas dunia kerja di bidang desain otomotif dan peluang berkembangnya di masa mendatang, Sabtu (11/9).
Didapuk sebagai narasumber, Asisten Senior Designer Honda R&D Asia Pasifik, Antonio Ryan Hidayat, mengungkapkan bahwa hal utama yang harus dimiliki seorang desainer mobil adalah ketertarikan pada dunia otomotif itu sendiri. “Proses merancang mobil membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun karena harus dipikirkan secara detail yang membutuhkan waktu yang cukup lama,” ungkapnya.
Selain itu, Anton menyebut seorang desainer otomotif membutuhkan kemampuan mengonsep. Ia menegaskan, konsep sangat penting diperhatikan karena menjadi pembeda terbesar dari setiap mobil. Oleh karena itu, desainer otomotif dituntut untuk mahir membuat sketsa dalam rangka memvisualisasikan idenya secara jelas. “Umumnya digunakan software pembuat sketsa digital karena hasilnya akan lebih kompleks dan terperinci,” terang Anton.
Tak memungkiri, Anton mengungkap lama dan detailnya proses mendesain tak menjamin proses realisasi yang mulus. Seringnya, lanjut Anton, desainer akan bertabrakan dengan keterbatasan teknologi yang tersedia. Menghadapi hal tersebut, desainer mobil harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang baik untuk mewujudkan produk tetap sesuai target yang diharapkan di awal.
Lelaki lulusan Departemen Desain Produk ITS ini menegaskan, kebutuhan otomotif selalu berubah seiring perkembangan zaman. Sebagai gambaran, Anton mengungkap desain otomotif di masa lawas lebih difokuskan pada penggambaran persona dari sang pemilik mobil. Contohnya, mobil lawas Honda Z600 cenderung dimiliki orang bersifat menyenangkan, sederhana, dan praktikal. Sedangkan, mobil Aston Martin yang gagah akan dibeli oleh orang yang agresif, canggih, dan senang bersolek.
Lain halnya dengan mobil yang diproduksi baru-baru ini, Anton mengungkap bahwa aspek terpenting dipegang oleh segi kepuasan pengguna. Mengutip pernyataan William Li, Founder dan CEO Nio, kepuasan pengguna yang dimaksud bukan hanya dinilai dari fungsionalitas mobil, tapi juga dari perangkat, kemudahan perawatan, sentuhan digital, dan bagaimana mobil tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup penggunanya.
Sebagai contoh, Anton menyebut mobil yang beredar di pasaran memiliki karakter terintegrasi, seperti fitur kamera yang menyatu dengan lampu belakang mobil atau tampilan yang lebih rapi berkat gagang pintu yang seolah tertanam di badan mobil. Yang lebih canggih, Anton mengungkap sudah banyak mobil memiliki aplikasi yang berisi informasi jumlah bensin, tekanan ban, kesehatan mesin, dan lain sebagainya.
Melihat hal tersebut, Anton memprediksi bentuk mobil akan semakin bervariasi di masa mendatang. Ia menyebut konsep unik yang digagas perusahaan otomotif China bernama Redspace car. Konsep utama yang ditekankan adalah pemaksimalan ruang mobil untuk melakukan berbagai macam aktivitas. “Mobil di era mendatang diprediksi akan seperti moving living space dengan integrasi kecerdasan buatan di dalamnya,” tutur Anton.
Oleh karena itu, Anton meyakini peluang perkembangan dunia desain otomotif akan terbuka lebar disertai kolaborasi terbuka antar berbagai bidang, khususnya teknologi informasi. “Bagi kalian yang masih belajar, jangan ragu untuk pamerkan karya mulai dari sekarang karena akan ada banyak kemungkinan perubahan di masa mendatang,” ungkap Anton di akhir sesi. (*)
Reporter: Difa Khoirunisa
Redaktur: Muhammad Ainul Yaqin
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan