Kampus ITS, ITS News – Satu persatu dukungan berbagai pihak diberikan atas inovasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Usai dikembangkan sejak 2020 silam, inovasi sistem manajemen aset Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) berbasis web yang menjadi bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) ITS bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI).
Dalam apresiasi yang disampaikan pada Agustus lalu ini, Perwakilan Direktorat Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah III KPK RI, Irawati mengungkapkan rasa senang atas partisipasi ITS dalam bidang manajemen aset PSU. Hal ini disampaikannya sebab inovasi ini dapat menjadi solusi atas permasalahan penelantaran dan penyalahgunaan aset oleh pengembang. “Kami (KPK RI, red) selalu mendukung peran perguruan tinggi yang menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Irawati juga menjelaskan, apresiasi ini juga didasarkan pada fitur-fitur web yang dikembangkan oleh tim ITS sejalan dengan area intervensi Direktorat Korsup KPK. “Selama ini permasalahan yang sering kami sorot adalah kurangnya perhatian pada pemeliharaan aset. Namun, ke depan akan dapat terselesaikan dengan sistem yang dikembangkan ITS ini,” akunya.
Mengamini Irawati, I Dewa Made Frendika Septanaya ST MT MSc PhD, salah satu dosen yang tergabung tim inovasi ini mengatakan bahwa guna mengoptimalkan fungsi, sistem manajemen ini ditunjang oleh tiga fitur utama, diantaranya fitur e-Lapor, e-Pantau dan e-Kelola. Fitur e-Lapor berperan membantu pelaporan data-data perusahaan dan proyek secara digital kepada pemerintah daerah yang nantinya akan mendukung proses serah-terima aset. “Fitur ini diharapkan dapat meminimalisir ketidaklengkapan, kehilangan, dan ketidaksinkronan data yang selama ini sering menjadi kendala saat proses serah-terima aset,” tuturnya.
Sedangkan fitur yang berperan pasca pelaporan data proyek adalah e-Pantau. Sesuai dengan namanya, fitur ini berfungsi memantau penyediaan PSU dan progres serah-terima aset PSU. Fitur ini digadang-gadang mampu memudahkan pengembang untuk melaporkan capaian pembangunan, membantu mitra dalam mengawasi kesesuaian pembangunan berdasarkan rencana tapak (site plan), serta mengingatkan kedua belah pihak terkait proses serah-terima PSU pasca masa pemeliharaan.
Di samping itu, juga terdapat fitur terakhir, yakni fitur e-Kelola yang berperan untuk membantu mitra memantau kondisi dan keberlanjutan pengelolaan PSU yang dimanfaatkan melalui partisipasi aktif masyarakat. “Meski sejauh yang kami (tim pengembang ITS, red) tahu sudah banyak kota atau kabupaten yang memiliki web terkait aset PSU, namun sistem kami menawarkan fitur yang lebih baik,” ungkap dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS tersebut.
Frendika menambahkan bahwa inovasi ini mulanya dilatarbelakangi oleh banyaknya pengembang yang belum menyerahterimakan aset PSU-nya ke Pemerintah Daerah. Jika terus menerus berlanjut, kondisi ini akan membawa dampak negatif bagi para penghuni perumahan. “Dari masalah ini, akhirnya tim ITS mulai melakukan analisis pendahuluan untuk mencari akar penyebab persoalan,” sambungnya.
Sedangkan pemilihan sistem web sendiri dirasa mampu untuk menjadi tools yang efisien dalam menyelesaikan kompleksitas persoalan pengelolaan aset PSU perumahan. Selain itu, jika dilihat dari sisi pengembang, sistem digital akan lebih memudahkan dibanding sistem konvensional yang saat ini masih banyak digunakan. “Untuk dapat menampilkan peta interaktif dalam web, kami menggunakan foto udara drone yang diolah dengan GIS (Geographic Information System, red),” paparnya.
Kedepannya, dosen yang menguasai bahasa Perancis tersebut berharap agar sistem E-PSU dapat diselesaikan dan dikembangkan lebih baik lagi agar dapat segera diterapkan di perumahan dan permukiman lainnya. “Semoga Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dimudahkan dalam mengelola dan mengawasi asetnya secara akuntabel dan transparan,” pungkasnya mengakhiri.
Dalam forum apresiasi inovasi yang melibatkan beberapa dosen Departemen PWK dan Teknik Informatika serta mahasiswa ITS tersebut, turut hadir pula perwakilan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Wakil Kepala Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS, dan Kepala Laboratorium Pengembangan dan Perancangan Kota PWK ITS. (*)
Reporter : Erchi Ad’ha Loyensya
Redaktur : Akhmad Rizqi Shafrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan