ITS News

Minggu, 17 November 2024
30 September 2021, 23:09

BEM FTIRS Kenalkan Ultraviolet C untuk Lawan Virus

Oleh : itsri | | Source : ITS Online

Penjelasan yang dibawakan oleh Dr Irwan Purnama MScEng dalam webinar Red Forecast mengenai cara kerja sinar UVC dalam membunuh mikroorganisme.

Kampus ITS, ITS News — Banyak inovasi dikembangkan guna mencegah penularan Covid-19. Kali ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (BEM FTIRS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengenalkan sinar ultraviolet C (UVC) dalam desinfeksi dan sterilisasi masker, barang-barang keperluan sehari-hari, bahkan ruang isolasi pasien Covid-19 yang diadakan dalam konsep web seminar (webinar), Sabtu (4/9).

Bertajuk red forecast, Dr Irwan Purnama MScEng menjelaskan jika sinar UVC memiliki kemampuan yang bagus dalam membunuh mikroorganisme. Banyak penelitian menyebutkan, sinar dengan panjang gelombang 200 hingga 288 nanometer ini terbukti bisa membunuh virus Corona. “Penelitian terbaru menyebutkan jika sinar UVC ini bisa membuat virus SARS-CoV-2 tidak aktif,” ujarnya.

Pembicara dari Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (BPI LIPI) ini menjelaskan, sinar UVC akan mengacaukan basa DNA terutama basa timin pada mikroorganisme. Penyerapan sinar ini akan membentuk dimer timin yang jika terbentuk dalam jumlah yang banyak akan menonaktifkan untai DNA. “Dengan begitu, replikasi DNA akan terganggu sehingga virus lama kelamaan akan tidak aktif atau mati,” imbuh lelaki tersebut.

Pemanfaatan sinar UVC ini berhasil dilakukan oleh tim Aptek BEM FTIRS dengan mengembangkan purwarupa Mask Sterilizer Box. Perwakilan tim Aptek BEM FTIRS,  Erchi Ad’ha Loyensya menyebutkan jika melonjaknya jumlah sampah masker sekali pakai ketika pandemi saat ini menjadi latar belakang pengembangan teknologi tersebut.

Tim Aptek FTIRS menunjukkan purwarupa Mask Sterilizer Box Berbasis Sinar UVC.

Purwarupa ini tidak hanya bisa mensterilkan masker namun juga barang sehari-hari seperti dompet, gelas, dan jam tangan. Erchi menjelaskan, alat ini bisa membunuh virus dan mikroorganisme lainnya hanya dalam waktu lima menit. “Cara kerjanya mirip dengan lampu yang ada di kulkas, hanya bedanya ini tombol akan terpencet dan lampu akan menyala ketika pintu ditutup,” imbuhnya.

Garapan tim Aptek BEM FTIRS tersebut saat ini masih terus dikembangkan dan nantinya disumbangkan kepada beberapa desa binaan Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) yang ada di lingkungan FTIRS. “Inovasi teknologi berbasis sinar UVC semacam ini diharapkan akan terus membantu masyarakat agar bisa menjalankan kehidupannya dengan lebih aman, dan jauh dari jangkauan Covid-19,” ungkapnya.

Tak hanya ITS, LIPI pun berhasil mengembangkan Autonomous UVC Mobile Robot (A-UMR) yang ditujukan untuk desinfeksi dan sterilisasi ruang isolasi pasien Covid-19. Robot ini pertama dikembangkan pada tahun 2020 ketika banyak tenaga medis yang berguguran karena harus melakukan kontak langsung dengan pengidap Covid-19. A-UMR garapan LIPI tersebut telah tersebar di beberapa rumah sakit di Indonesia.(*)

Reporter: Muhammad Miftah Fakhrizal

Redaktur: Sofyan Abidin

Berita Terkait