Kampus ITS, ITS News – Kebutuhan listrik yang semakin tinggi dan terbatasnya akses listrik menjadi dua masalah yang kerap dihadapi masyarakat Desa Kalinegoro, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berawal dari permasalahan tersebut, mahasiswa Departemen Desain Produk, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan timnya menggagas inovasi kincir air penghasil listrik dengan energi terbarukan.
Qonitina Luthfiya Amirah yang lebih akrab disapa Amirah merupakan ketua dari penggagas inovasi ini. Bersama Rizkyatush, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Amirah menciptakan kincir air bernama Diamond Barrier Savonius Helix Sumbu Horizontal. Diamond Barrier pada kincir memiliki fungsi untuk mengarahkan air guna memaksimalkan perputaran aliran sungai. “Keunggulan dari inovasi ini adalah kemudahan pemeliharaan alat sesuai dengan kondisi masyarakat setempat,” tegas mahasiswa Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ini.
Amirah melanjutkan, pemilihan inovasi kincir air bersumbu horizontal ini didasari dengan adanya perkembangan ide dari kincir air bersumbu vertikal buatannya dan Rizkyatush pada kompetisi Pertamina Foundation (PF) Muda 2020 silam. “Saat PF Muda, kincir air ini bersumbu vertikal, tetapi saat uji coba, banyak sampah yang menyangkut di kincir akhirnya kami berinovasi membuat sumbu horizontal,” tambahnya.
Menurut Amirah, kincir air buatan timnya mampu menghasilkan listrik sebesar 500 Watt dan memiliki inverter berkapasitas 6000 Watt. Daya pemasukan ini juga mampu beroperasi 24 jam penuh dan dapat memberi pasokan listrik untuk 3 rumah. Kincir ini juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik bernama inverter. “Saat listrik tidak dipakai maka akan langsung disimpan di inverter,” paparnya.
Meski mengorbankan banyak waktu dan sempat ragu untuk melanjutkan pengembangan inovasinya, Amirah menyebutkan bahwa banyak dukungan yang menyertainya. Amirah dan tim pun bersemangat untuk mewujudkan dimulai dari mencari bengkel hingga terbuatnya prototype kincir tersebut. “Kami pun mencoba peruntungan di lomba PF 2021 dan kami bersyukur inovasi yang kami garap mendapatkan juara satu,” sebutnya.
Sebagai penutup, Amirah berharap agar inovasi ini kedepannya mampu memberi dampak besar kepada masyarakat pedalaman yang belum sepenuhnya memiliki akses listrik. Sehingga tempat seperti daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) mampu ikut merasakan adanya listrik.“kami juga berharap bisa menjadi motivasi untuk pemuda khusunya mahasiswa agar terus berinovasi menuju kesejahteraan Indonesia yang merata,” tambahnya.(*)
Reporter : ion7
Redaktur : Muhammad Ainul Yaqin
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan