Tim Robotika Mengajar yang merupakan bagian dari mahasiswa anggota UKM Robotika ITS.

Kampus ITS, ITS News – Akibat pembelajaran dan wawasan mengenai teknologi robot yang belum merata di kalangan siswa sekolah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat sebuah terobosan baru. Melalui Tim Robotika Mengajar, ITS memberikan pengajaran kepada siswa sekolah terkait bidang teknologi robotik guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di era Revolusi Industri 4.0.

Fairuz Firjatullah selaku ketua Tim Robotika Mengajar dari mahasiswa menuturkan, terobosan tersebut berangkat dari gagasan yang diinisiasi oleh pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika ITS, Muhtadin ST MT. Gagasan tersebut kemudian berlanjut menjadi sebuah agenda peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada pelajar sekolah untuk membangun sebuah robot dasar. “Pembelajaran berdasarkan teknologi robotik yang sudah ada agar mudah dipahami oleh peserta,” ungkapnya.

Realisasi program Robotika Mengajar diadakan secara daring dan tatap muka langsung ke target tertuju yaitu MTs Nurul Islam. Menurut mahasiswa yang biasa disapa Fairuz ini, alasan pemilihan sekolah itu dikarenakan tim sempat membuat program serupa pada tahun lalu. Namun kegiatan tersebut vakum sejenak karena adanya pandemi Covid-19. “Sehingga program ini dijalankan untuk melanjutkan pembelajaran yang belum terselesaikan di periode sebelumnya,” terang Fairuz.

Webinar Sosialisasi Pentingnya Pembelajaran Robotika oleh Atar Fuady Babgei ST MSc.

Adapun pelatihan secara daring meliputi webinar bertajuk Pentingnya Pembelajaran Robotika Pelatihan Robotika yang disampaikan oleh Atar Fuady Babgei ST MSc, dosen Departemen Teknik Biomedik ITS. Acara yang berlangsung pada awal September lalu ini mengulas tentang pengenalan robotika serta prestasi ITS di bidang terkait. Ada juga pemaparan tentang perkembangan teknologi robot dari masa ke masa pada berbagai bidang, alasan dibalik teknologi robot yang berkembang pesat serta kiat-kiat yang perlu dipersiapkan sebagai pemula. 

Selain menyasar siswa sekolah, pelatihan tersebut juga ditujukan kepada guru dari sekolah mitra. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru terkait dasar teknologi robotik yang dapat digunakan sebagai bekal pemberian materi mengenai robotik kepada siswa. Setelah mendapatkan sosialisasi secara daring, peserta yang terdiri dari 20 siswa dan 5 guru tersebut mengikuti pelatihan tatap muka secara langsung.

Siswa dan siswi MTs Nurul Islam sedang merakit robot dasar yang berikutnya akan diikutkan lomba pada rangkaian pelatihannya

Fairuz melanjutkan bahwa pada pelatihan secara tatap muka, peserta dibekali informasi mengenai pengenalan bagian robot transporter serta bagaimana cara kerjanya. Tak kalah seru, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan lomba yang diikuti oleh setiap peserta. “Dari situ, peserta dapat mengimplementasikan penjelasan yang diberikan guna mengasah kemampuan mereka,” jelas mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS ini.

Lomba tersebut dilaksanakan secara berkelompok, di mana setiap peserta diberikan tantangan untuk menjadikan robot rakitan mereka berhasil menyelesaikan misi mengambil botol pada jalur yang telah disediakan. Lebih jelas, robot hanya dapat dikendalikan dari satu tempat yang telah ditentukan dan harus berjalan sesuai jalur. “Robot yang mengambil botol terbanyak dan tercepat dalam waktu sepuluh menit akan menjadi pemenangnya,” terang Fairuz.

Ditanya mengenai antusiasme peserta, Fairuz mengakui bahwa semua peserta tampak antusias, baik laki-laki maupun perempuan. Ditambah lagi dengan adanya lomba yang diadakan setelah dilaksanakan pembelajaran robot. “Mereka tampak senang dan tidak banyak mengalami kesulitan karena dibimbing dari orang yang cukup kompeten dan ahli dalam robotika,” akuinya.

Siswa dan siswi MTs Nurul Islam sedang mengerjakan latihan soal terkait dengan bahan pembelajaran Robotika yang sudah diberikan.

Ke depannya, Fairuz dan segenap Tim Robotika mengajar berharap program ini dapat terus membantu dan memberikan dampak yang positif untuk pengetahuan masyarakat. “Kami akan terus berupaya siswa dan siswi sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dengan mengadakan program yang serupa,” pungkasnya penuh harap. (*)

Reporter: Astri Nawwar Kusumaningtyas

Redaktur: Najla Lailin Nikmah