Kampus ITS, ITS News — Pendidikan merupakan misi Sustainable Development Goals (SDGs) keempat yang memiliki tantangan semakin besar ketika pandemi. Sementara, digitalisasi dianggap sebagai pilar utama dalam keberlanjutan institusi pendidikan. Untuk mengupas secara rinci hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Global Engagement (ITS GE) menggelar Guest Lecture Series on SDGs pada Selasa (5/10).
Asisten Direktur Departemen Luar Negeri Daffodil International University (DIU), Syed Raihan MA selaku pembicara dalam acara tersebut menyampaikan ragam inovasi digital yang dilakukan DIU untuk memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa meski di masa pandemi. Diantaranya seperti penyediaan akses belajar Smart Edu, Blended Learning Center (BLC), serta kerja sama dengan situs penyedia beragam kursus dari berbagai universitas terkemuka, Coursera.
Raihan menjelaskan bahwa dengan situs Smart Edu, semua mahasiswa dari berbagai negara dapat terintegrasi dan terkoneksi dalam satu platform. Selain itu, universitas peraih peringkat ke-3 di Bangladesh ini juga menggunakan Blended Learning Center (BLC) sebagai media utama pembelajaran digital. “Berbagai situs ini dapat diakses hanya dengan menggunakan satu akun,” ungkap sosok ahli dalam bidang perfilman ini.
DIU sangat mengerti keterbatasan yang dirasakan sivitas akademik mereka saat masa pandemi. Oleh karena itu, berbagai dukungan inisiasi diberikan kepada para mahasiswa, seperti penyediaan paket internet murah, layanan psikologi daring serta keringanan dan angsuran biaya akademik. “Bahkan untuk mendukung kompetensi lulusan secara optimal, DIU juga menyediakan tes keterampilan kerja secara daring,” tambah Raihan.
Kondisi pandemi justru memberi kesempatan kepada DIU untuk menjangkau jaringan kerjasama secara lebih luas. Punya 430 mitra universitas internasional, DIU semakin banyak mengadakan program internasionalisasi. Mulai dari Virtual International Social Business Summer Program, pertukaran pelajar virtual, konferensi daring, bahkan wisuda online interaktif bagi mahasiswanya yang tersebar di mancanegara.
Dalam kuliah tamu yang dimoderatori oleh Nisfu Asrul Sani MSc ini, Raihan turut mengungkapkan bahwa DIU telah berfokus pada pengembangan digital sejak lama. Hal ini terbukti bahwa sejak tahun 2010, DIU telah mengadakan program One Student One Laptop untuk mendukung mahasiswanya lebih dinamis menghadapi tantangan global. “Sejak awal DIU sangat fokus pada digitalisasi untuk pengembangan institusi kami,” tambahnya.
Selain One Student One Laptop, universitas yang didirikan pada tahun 2002 ini juga telah mengembangkan Sistem ICT Focused Based dan Digital Best Practice. Hal tersebut terlihat dari berbagai fasilitas seperti One Card Solution sebagai alat pembayaran digital, situs registrasi dan rekrutmen daring, bahkan fasilitas job connected bernama Skill.Jobs.
Di akhir pemaparan, Raihan menyampaikan bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan adalah upaya untuk mengoptimalkan tercapainya SDGs secara global. Karena dapat menghasilkan budaya efektif dan fleksibel dalam komunikasi, peluang pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang lebih luas, serta peluang pekerjaan yang lebih terbuka. “Pastikan institusi pendidikan siap mencapai keberlanjutan dengan digitalisasi guna menghadapi segala kemungkinan di new normal ini,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ion 14
Redaktur: Najla Lailin Nikmah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan