ITS News

Minggu, 17 November 2024
14 Oktober 2021, 08:10

Melalui E-Talk Mahasiswa ITS Kupas Cara Juara Business Case

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Webinar Enterpreneur Talk yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPL) ITS

Kampus ITS, ITS News – Sebagai mahasiswa banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan skill, salah satunya dengan mengikuti lomba Business Case Competition (BCC). BCC merupakan kompetisi analisis kasus bisnis mencakup bidang operasional, pemasaran, dan keuangan yang memerlukan gagasan kritis, solutif, serta inovatif. Melalui webinar E-talk, Himpunan Mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPL) ITS mengupas strategi memenangkan BCC pada Sabtu (9/10)

 Delvin Theodorus Hansell selaku pemateri menyampaikan, untuk memenangkan BCC diperlukan suatu trik khusus. Peserta harus tepat sasaran dalam menganalisis suatu permasalahan bisnis yang disajikan dan memberikan solusi cemerlang atas permasalahan tersebut. “Ada tiga proses cara yang harus dilalui dalam menganalisis permasalahan dari sebuah kasus BCC,” Imbuh pria yang akrab disapa Delvin ini. 

Adapun proses pertama, lanjut Delvin yakni observasi definisi masalah. Terdapat banyak permasalahan dari kasus BCC yang perlu digali mulai dari dasar hingga ke inti permasalahan. Proses ini merupakan tahapan terpenting karena kerangka berpikir dituntut untuk bisa mendefinisikan masalah dengan tepat. “Carilah solusi berdasarkan akar permasalahannya agar muncul solusi terbaik,” ujarnya.

Selanjutnya, tambah Delvin proses yang perlu diperhatikan jika telah memahami permasalahan secara konkrit adalah perumusan struktur ide dan mengungkap hipotesis. Dengan strukturisasi ini, segala permasalahan bisa dipetakan sehingga memudahkan dalam analisis berbagai faktor lainnya terkait pemasaran, operasional, dan keuangan. Sedangkan perumusan hipotesis merupakan proses validasi masalah dan solusi yang bisa dilakukan dengan pembagian form, riset melalui instagram stories, maupun dari jurnal.

Memasuki proses yang ketiga yakni memprioritaskan isu yang ada, Delvin menuturkan bahwa perlu adanya focusing issue. Teknik tersebut dapat mempermudah dalam generalisasi faktor-faktor tertentu yang harus segera diatasi saat ini, ”Kalau kita sudah menyelesaikan satu isu, selanjutnya baru dianalisis dan disintesiskan dengan membuat framework,” paparnya.

Delvin yang merupakan pemenang The Indonesia Chemical Engineering Challenge (IchEC) Business Case Competition 2020 ini juga memberikan kiat untuk membangun pola pikir kritis dengan teknik specific, measurable, achievable, relevant, and time bound (SMART GOAL). Teknik ini membuat tujuan dan tindakan lebih mudah dicapai, membantu mengetahui kapan tujuan selesai, mengukur progress, menciptakan ide atau sasaran yang dibutuhkan untuk mencapai target, dan memotivasi untuk disiplin dengan tenggat waktu yang ada.

Delvin Theodorus Hansell saat menjelaskan tentang teknik berpikir krisis dengan “smart goals”

Selain itu, Delvin memberikan solusi terkait permasalahan dalam proses pencarian tim karena menurutnya proses ini cukup sulit agar mendapatkan tim sempurna yang bisa juara. Namun ini, mau tidak mau ini merupakan proses yang harus dilewati. Sebagai tim, tambah Delvin yang terpenting adalah belajar bersama dan saling melengkapi kekurangan yang ada. “Jika kemampuan diri sendiri sudah teruji, maka banyak orang hebat sesuai bidangnya yang akan mengajak kerja sama untuk bergabung dalam tim BCC mereka,” lanjutnya..

Tak lupa di akhir sesi pemaparan materinya, Delvin memotivasi kepada partisipan webinar untuk tidak ragu dan tidak takut gagal sebelum memulai. Karena saat mengikuti lomba nantinya jalan tidak akan selalu mulus, pasti kegagalan akan selalu mengiringi. “jangan mudah menyerah dan jangan berhenti, kuncinya dream big, start small, but the most important thing is start,” Pungkas Delvin dengan tegas.(*)

Reporter: Ion 27

Redaktur :Muhammad Ainul Yaqin

Berita Terkait