Kampus ITS, ITS News – Perkebunan sawit dan pinang telah menjadi komoditas unggulan masyarakat Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi untuk memenuhi kebutuhan pokok. Di sisi lain, kondisi tersebut ikut menurunkan ketahanan pangan mandiri. Oleh sebab itu, Delegasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Posko XV, ikut melakukan pembinaan pada kelompok tani setempat agar tidak tergantung pada hasil perkebunan sawit dan pinang dan meningkatkan ketahanan pangan lokal.
Farhan Izzudin, menjelaskan pembinaan dan pemberdayaan di desa ini dilakukan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Asoka dan Kelompok Tani Srigati. Di sana, KWT Asoka berfokus pada penanaman dan pengolahan tanaman konsumsi seperti mentimun, sawi, dan kangkung. “Sedangkan, Kelompok Tani Srigati lebih mendalami dalam bidang pembuatan pupuk kompos dari limbah pinang,” tutur mahasiswa Fakultas Vokasi ini.
Melihat adanya keterhubungan antara kedua kelompok ini, Farhan dan tim turut memberikan penyuluhan tentang metode subsidi silang kepada kelompok tani yang ada. Metode ini bermaksud untuk menyalurkan hasil pupuk kompos Kelompok Tani Srigati kepada KWT Asoka yang selanjutnya akan digunakan sebagai media tanam. “Kami ingin seluruh hasil kerja keras dari penduduk desa dapat berkaitan, tidak berhenti di penjualan ke konsumen saja,” tutur mahasiswa angkatan 2019 ini.
Lebih lanjut, program KKN yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli – 26 Agustus 2021 ini juga mengadakan sosialisasi pembuatan olahan dari mentimun sebagai bentuk pemberdayaan KWT Asoka. Olahan inovatif seperti keripik dan puding susu mentimun ini mendapatkan respons positif dari masyarakat dan dinilai dapat menjadi unggulan dari desa ini. “Kegiatan pengolahan ini berpotensi meningkatkan nilai jual dan menjadi ciri khas dari Desa Sido Mukti ini,” jelas mahasiswa Departemen Elektro Otomasi ini.
Farhan menambahkan, masyarakat Desa Sido Mukti merasa senang dan antusias terhadap program KKN yang diadakan di desa mereka. Mahasiswa dinilai dapat memberikan angin segar dalam mengatasi masalah yang ada. “Kami dianggap mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dan lebih fresh dalam hal penyampaiannya,” ujarnya.
Dengan adanya pembinaan dan pemberdayaan ini, Farhan berharap kegiatan KKN ini dapat memberikan dampak positif kepada penduduk Desa Sido Mukti. ”Semoga kegiatan kami kemarin dapat membantu meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar khususnya penduduk Desa Sido Mukti,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ion25
Redaktur: Heny Tri Hendardi
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di