Kampus ITS, ITS News – Melimpahnya limbah pelepah sawit dan rebung di Desa Parit Culum II Provinsi Jambi menggerakkan tim Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKN-K) untuk mengadakan pelatihan pembuatan tepung rebung dan briket pelepah sawit. Pengembangan potensi desa melalui penerapan teknologi dan inovasi menjadi tujuannya.
Salah satu anggota tim KKN-K posko VIII ini, Nurul Anisa, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukannya ini dilatarbelakangi pemanfaatan limbah pelepah sawit dan rebung yang kurang maksimal sehingga memiliki nilai jual rendah. “Bahkan limbah sawit itu sebelumnya tidak dimanfaatkan, dibiarkan begitu saja,” jelas mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini.
Berdasarkan permasalahan itu, muncullah ide untuk memanfaatkan limbah pelepah sawit menjadi briket. Briket sendiri sering digunakan oleh penduduk lokal maupun mancanegara sehingga dapat berpotensi memiliki nilai jual tinggi. Sedangkan sumber daya rebung yang ada dimanfaatkan menjadi tepung rebung. “Kami juga berusaha memberdayakan penduduk setempat untuk ikut mengolahnya,” tambahnya.
Pelatihan pembuatan briket dan tepung rebung ini pun dilaksanakan dengan cara mengumpulkan masyarakat di salah satu rumah warga. Pelatihan pembuatan briket diikuti oleh bapak-bapak di RT 05 Parit Culum II. Sedangkan pelatihan pembuatan tepung rebung diikuti oleh ibu-ibu RT 03 dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Usaha Parit Culum II.
Pelatihan ini diadakan dengan memaparkan alat, bahan, langkah serta proses pembuatan briket dan tepung rebung hingga menjadi produk yang siap digunakan. Sebelum mengadakan pelatihan, tim KKN-K ini juga telah melakukan penelitian dan praktik terlebih dulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan ini dilihat dari banyaknya orang yang ikut belajar,” ungkap Nurul, sapaan akrabnya.
Selain pelatihan tersebut, Nurul beserta timnya juga mengadakan kegiatan pembangunan gapura. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia. Gapura yang telah dibangun pun dihias dengan banner, bendera, hingga tampah agar terlihat menarik. “Dengan bantuan dana dan tenaga dari masyarakat setempat, gapura itu bisa selesai dalam dua hari,” ucapnya.
Melalui berbagai kegiatan yang telah dilakukan tersebut, Nurul berharap rasa kekeluargaan yang telah terjalin dengan warga setempat dapat terus berlanjut hingga kedepannya. “Saya juga menyadari betapa pentingnya menyumbangkan pengetahuan untuk membangun kehidupan masyarakat,” tutup mahasiswi Departemen Fisika ITS ini. (*)
Reporter: ion12
Redaktur: Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan