ITS News

Sabtu, 16 November 2024
28 Oktober 2021, 21:10

KKN Abmas ITS Ajarkan Pengolahan Sampah untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Potret tim KKN Abmas ITS bersama warga Desa Purisemanding

Kampus ITS, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu meningkatkan wawasan dan kemampuan masyarakat Desa Purisemanding, Kabupaten Jombang untuk mengolah sampah. Penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan juga dilakukan untuk meningkatkan semangat belajar anak muda desa.

Mengusung tema ‘Environmental and Educational Care’, KKN Abmas ITS ini melakukan beberapa kegiatan pelestarian lingkungan di Desa Purisemanding seperti pemilahan sampah, demonstrasi pembuatan ecobrick, pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan metode Takakura sekaligus pengawasannya, serta penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan.

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pemilahan sampah. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah yang ada di Desa Purisemanding untuk dapat diolah kembali. Tim KKN Abmas ITS ini pun mengalokasikan beberapa tempat sampah pilah di sepanjang desa. “Kami pun mengajak masyarakat untuk mengenali manfaat variasi sampah dan cara memilahnya,” jelas Widyanto Ikhsan Krisnanto, ketua tim ini.

Anggota tim KKN Abmas ITS memaparkan materi cara mengelola sampah kepada warga Desa Purisemanding

Sampah plastik hasil pemilahan pun diolah menggunakan metode ecobrick. Metode ini dilakukan untuk meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik bersih hingga botol tersebut keras dan padat. Tujuannya adalah menjadikan botol tersebut dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna. “Dapat dijadikan meja, kursi, dinding, maupun barang kesenian lainnya,” tambah Ikhsan, sapaan akrabnya.

Selain sampah plastik, sampah organik yang juga berasal dari hasil pemilahan diolah menjadi pupuk kompos dengan metode Takakura. Metode ini dipilih karena dinilai sangat sederhana, murah, praktis, dan dapat diterapkan untuk skala rumah tangga. “Metode ini juga tidak membutuhkan lahan yang luas, fleksibel, proses dekomposisinya cepat, dan tidak menyebabkan bau,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ini.

Pemberian sarana tempat pembuangan variasi sampah kepada warga Desa Purisemanding

Tim ini pun melakukan sosialisasi, demontrasi, serta pengecekan secara berkala pembuatan pupuk kompos yang dilakukan warga. Enam keranjang Takakura juga dibagikan pada warga agar dapat mendemonstrasikan pembuatan pupuk kompos setengah jadi di rumah masing-masing. “Kami lakukan pengecekan selama tiga hari sekali,” tegas mahasiswa angkatan 2019 ini.

Selain program peningkatan kualitas lingkungan desa, Tim KKN Abmas ITS ini juga melakukan pengajaran pada anak-anak Desa Purisemanding. Hal ini dilakukan karena dinilai masih rendahnya antusiasme dan semangat kaum muda desa untuk belajar. Penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan hingga membuat poster menarik mengenai edukasi tentang sampah serta membagikan buku petunjuk pengolahan sampah juga dilakukan tim ini.

Tim KKN Abmas ITS ini pun berharap semua tujuan yang diharapkan dari berbagai kegiatan yang sudah dilakukan tersebut dapat tercapai. Mulai dari semakin terbukanya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah hingga dapat mengelolanya sendiri dari hasil pelatihan. “Harapannya masyarakat dapat memanfaatkan sampah yang ada dengan optimal untuk didaur ulang,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: ion 15

Redaktur: Septian Chandra Susanto

Berita Terkait