ITS News

Sabtu, 16 November 2024
28 Oktober 2021, 19:10

Mahasiswi ITS Bantu Tingkatkan Kualitas Air dengan Limbah Sabut Pinang

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Nelva (duduk kedua dari kiri) bersama anggota KKN Kebangsaan 2021 posko XIX

Kampus ITS, ITS News – Mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu meningkatkan kualitas air di Desa Majelis Hidayah, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKN-K) 2021, penjernihan air tersebut dilakukan menggunakan filter dari limbah sabut pinang.

Ialah Nelva Citra Saini, salah satu anggota tim KKN-K posko XIX ini menjelaskan bahwa pembuatan filter air dengan media limbah sabut pinang sebagai bahan adsorben tersebut dilakukan karena kualitas air yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Desa Majelis Hidayah masih kurang baik. “Sumber airnya dari sumur bor, tapi air tanah yang ada itu keruh, bersifat asam, dan mengandung besi,” jelasnya.

Pemanfaatan limbah sabut pinang sendiri didukung dengan melimpahnya pohon pinang yang ada di Desa Majelis Hidayah. Kabupaten Tanjung Jabung Timur sendiri juga termasuk penghasil pinang terbesar di Indonesia. “Akan tetapi selama ini yang dimanfaatkan hanya bijinya saja sehingga menimbulkan timbunan limbah sabut pinang tersebut,” tambahnya.

Proses pembuatan filter air dari limbah sabut pinang oleh tim posko XIX dan warga sekitarKandungan selulosa yang tinggi dari kulit pinang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif. Hal itu diolah lebih lanjut untuk membuat filter air sederhana dari limbah sabut pinang yang diaktivasi dengan Asam Sulfat untuk membantu meningkatkan kualitas air di desa tersebut. “Setelah melakukan percobaan, hasil uji laboratorium menunjukkan peningkatan kualitas air,” urai Nelva, sapaan akrabnya.

Berbagai tantangan pun harus dihadapi Nelva selama pelaksanaan program ini seperti proses adaptasi dengan lingkungan setempat maupun dengan tim. Perbedaan asal mahasiswa menyebabkan sempat terjadinya perbedaan pendapat. Namun hal itu dapat diselesaikan dengan mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan bersama. “Justru perbedaan tersebut kami manfaatkan untuk saling melengkapi,” ujar mahasiswi Departemen Teknik Kimia ITS ini.

Pengeringan sabut pinang untuk bahan pembuatan filter air

Nelva berharap kegiatan KKN-K ini dapat terus diadakan untuk membantu pemerintah dalam membangun masyarakat di beberapa daerah pelosok di Indonesia. Selain itu, ia juga berharap pemuda Desa Majelis Hidayah dapat lebih semangat lagi dalam membangun desanya. “Semoga di lain kesempatan, ITS bisa juga menjadi tuan rumah KKN Kebangsaan,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Ion11

Redaktur: Septian Chandra Susanto

Berita Terkait