ITS News

Sabtu, 16 November 2024
28 Oktober 2021, 21:10

Mengenal Metodologi Sistem Lunak

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Profesor Abdul Rahim menjelaskan tema yang akan dia angkat

Kampus ITS, ITS News – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Profesor Muda asal Faculty of Computer and Mathematical Sciences Universiti Teknologi MARA, Wan Abdul Rahim Wan Mohd Isa, paparkan implementasi metodologi sistem lunak (soft systems methodology). Paparan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Guest Lecture Series (GLS) on SGD’s yang dihelat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Selasa (5/10).

Beliau menjelaskan bahwa metodologi sistem lunak merupakan metodologi dimana pengendalian proses pengembangan dapat dilakukan menggunakan system informasi. Metodologi ini pun beliau anggap sangatlah efektif. Dikarenakan metodologi ini memerlukan pendekatan manusia (human approach). “Kami sudah mengimplementasikan metodologi ini ke kurikulum sebagai salah satu topik pemecahan masalah (problem solving) di bidang informasi teknologi (IT),” ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan sangat penting. Beliau juga menegaskan bahwa semua orang memiliki hak untuk memiliki pendidikan yang layak dan berkualitas. Maka dari itu, Profesor Rahim menyebutkan bahwa metodologi sistem lunak merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Penjelasan secara rinci terkait prosedur kerja metodologi sistem lunak

Selain penjelasan peran metodologi sistem lunak, ia juga menjelaskan bahwa terdapat tujuh langkah yang mewakili metodologi sistem lunak. Setiap langkah-langkah yang dilewati oleh peneliti, akan menimbulkan beberapa kemungkinan riset juga. Seperti mengetahui sumber masalah, mengetahui definisi produksi dasar dan model konseptual, dapat mengidentifikasi perubahan yang diinginkan, dan aksi yang dapat direkomendasikan.

Sebagai contoh dari pengimplementasian metode ini, Profesor Abdul Rahim memaparkan hasil dari praktek mahasiswanya terkait metodologi ini. Hasil tersebut mencakupi bahwa masih terdapat banyak masyarakat yang kurang akan literasi dan kemampuan numerik. “Selain kemampuan, masih banyak masyarakat yang mengalami kemiskinan dan kekurangan peralatan sekolah untuk mengenyam pendidikan,” pungkasnya. (*)

Reporter: ion8
Redaktur: Fatih Izzah

Berita Terkait