Prof Widi Agoes Pratikto MSc PhD mengulas mengenai penanganan sampah laut dalam ISOCEEN 2021
Kampus ITS, ITS News – Pencemaran laut masih menjadi masalah tersendiri bagi Indonesia yang memiliki wilayah laut sangat luas. Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FTK ITS), Prof Widi Agoes Pratikto MSc PhD menyuarakan bagaimana pengelolaan sampah di pesisir dan perairan laut.
Widi, sapaan akrabnya, mengungkapkan berbagai dampak dari pencemaran sampah di laut. Kerugian ekonomi melalui wisata bahari karena menurunnya ketertarikan pengunjung menjadi salah satu contohnya. Selain itu, pencemaran laut oleh sampah juga dapat membahayakan kapal kecil yang berlayar. “Sampah di laut dapat tersangkut pada propulsi kapal sehingga membahayakan,” tambahnya.
Pencemaran laut sendiri juga dapat berdampak bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Kondisi lingkungan yang tercemari sampah plastik dapat terkonsumsi oleh ikan dan berakibat pada keberlangsungannya. Padahal, ikan tersebut dapat juga dikonsumsi manusia sebagai sumber protein. “Bisa jadi ikan yang nanti kita konsumsi itu juga mengandung mikroplastik,” ungkap pria berkacamata ini.
Selain karena sampah, pencemaran laut sebenarnya juga dapat disebabkan karena tumpahan minyak di laut. Adanya angin dan ombak memungkinkan minyak ini menjadi tersebar dan memperluas dampak yang ditimbulkannya. “Tumpahan minyak dapat membahayakan kesehatan manusia, ekosistem laut, dan keberlangsungan industri lokal,” jelasnya
Menurutnya, perlu adanya komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga sungai dan pengelolaan sampah perlu dibangkitkan kembali. “Masyarakat harus menyadari bahwa sampah yang dibuang ke sungai nantinya pasti akan bermuara ke laut,” tutur pria kelahiran Surakarta ini.
Pengelolaan daerah pesisir dan laut secara terpadu atau Integrated Coastal and Ocean Management (ICOM) di Indonesia juga perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan menguatkan peran pemerintah, pengusaha, organisasi non profit, dan perguruan tinggi. “Koordinasi dari berbagai pihak yang berkepentingan sangat diperlukan,” tegasnya.
Permasalahan pengelolaan sampah di laut dan pesisir ini dibahas secara mendalam melalui International Seminar on Ocean and Coastal Engineering, Environmental and Natural Disaster Management (ISOCEEN) 2021. Mengangkat tema Promoting Ocean-Coastal Engineering Innovation and Collaboration for Sustainable Development, konferensi internasional ini berfokus pada promosi potensi kelautan dan pesisir untuk pembangunan berkelanjutan. (*)
Reporter: Ricardo Hokky Wibisono
Redaktur: Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan