Surabaya, ITS News – Anak di bawah lima tahun (balita) sangat rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit pencernaan atau diare. Berangkat dari sana, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar penyuluhan penanggulangan diare pada balita kepada masyarakat di RW 3 Kelurahan Keputih, Surabaya, Jumat (26/11).
Ketua tim KKN Abmas ITS, Erma Oktania Permatasari SSi MSi mengatakan jika kegiatan tersebut turut menggandeng dokter dari Medical Center sebagai narasumber. Penyuluhan dimulai dengan pemaparan seputar diare, mengenai penyebab, faktor resiko, faktor yang mempengaruhi, tanda dan gejala, klasifikasi, komplikasi, pengobatan, penularan, serta pencegahan penyakit diare.
Penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan sesi simulasi pembuatan oralit. Erma mengatakan, simulasi pembuatan oralit secara mandiri ini bertujuan agar masyarakat lebih sigap jika sewaktu-waktu membutuhkan oralit. Selain itu, peserta juga dapat lebih berinteraktif pada sesi tanya jawab. “Peserta yang hadir sangat antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan,” akunya.
Menunurtnya, tim KKN Abmas ITS akan melakukan evaluasi melalui ketua RW 3 terhadap pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama diare pada balita setelah tiga minggu berlangsungnya acara. “Meskipun digelar dalam keterbatasan waktu, kami berusaha agar penyuluhan ini dapat berjalan seefektif mungkin dan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat,” ucapnya.
Perempuan tersebut mengungkapkan, tingginya angka kematian pada balita akibat diare menjadi dasar kegiatan tim KKN Abmas yang berada di bawah Laboratorium Sosial Kependudukan Departemen Statistika ITS ini. “Meskipun penyakit diare ini merupakan penyakit umum yang sering terjadi, namun jika tidak mendapat penanganan dengan tepat bisa menyebabkan kematian,” jelasnya
Keberhasilan kegiatan tim KKN Abmas ITS tidak terlepas dari peran lima dosen Departemen Statistika, yaitu Prof Dr Drs I Nyoman Budiantara MSi, Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc, Dr Dra Ismaini Zain MSi, Dr Vita Ratnasari SSi MSi, dan Dra Madu Ratna MSi. Serta tiga mahasiswa antara lain Rufina Indriani, Mochamad Fajar Shidiq Sujana Sahudi, dan Ananda Faizati Wardany.
Dengan adanya program KKN Abmas ITS ini, Erma berharap masyarakat RW 3 dapat menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan tentang penanggulangan diare pada balita. “Dengan demikian, ke depan harapannya angka kematian pada balita akibat diare dapat menurun,” pungkasnya. (*)
Reporter: Tyara Novia Andhin
Redaktur: Sofyan Abidin
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan