Kediri, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berkontribusi dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Puncu, Kediri. Program rancangan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) lewat tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini digadang-gadang mampu meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.
Dosen pembimbing tim KKN, Ahmad Fauzan Adziima ST MSc mengungkapkan bahwa PLTS ini ditargetkan mampu mengurangi ketergantungan warga terhadap listrik dari PT PLN. Di samping itu, pembangunan PLTS ini juga berprospek sebagai sarana pemanfaatan potensi daerah. “Usut punya usut, daerah tersebut (Puncu) memiliki paparan sumber daya cahaya matahari yang melimpah,” tuturnya.
Lebih dalam, Fauzan menjabarkan, komponen utama dari PLTS ini ialah panel surya fotovoltaik yang mampu mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya fotovoltaik ini adalah Direct Current (DC) sehingga membutuhkan komponen lain seperti inverter. “Inverter ini berfungsi untuk mengonversi arus DC menjadi arus Alternating Current (AC),” sambung Dosen Departemen Teknik Instrumentasi ini.
Dalam pemasangannya, Fauzan dan tim menganalisis kebutuhan masyarakat dan membuat desain yang sesuai kebutuhan mereka. Selanjutnya, ia menginstal panel surya dan menyalurkan arusnya menuju fasilitas umum masyarakat sekitar yang paling dibutuhkan. “Ketiganya ialah untuk penerangan di jalan umum, tempat ibadah, dan fasilitas air bersih di wilayah kami (Desa Puncu),” tambah Fauzan.
Kembangkan Alat Penjernih Air
Di sisi lain, Fauzan dan tim juga membantu masyarakat untuk memeroleh akses ke air bersih lewat mesin penjernih air berteknologi reverse osmosis. Proses filtrasi multi ini memanfaatkan mata air Gunung Kelud yang menjadi sumber air bagi masyarakat Puncu. Lebih lanjut, menurutnya, penjernih air ini akan memanfaatkan energi listrik dari PLTS yang sudah diinstalasi sebelumnya. “Listriknya akan ramah lingkungan dan air yang dihasilkan mampu memenuhi standar kesehatan,” imbuhnya antusias.
Lewat kedua alat di atas, Fauzan dan tim yakin bahwa produktivitas masyarakat di Desa Puncu akan semakin meningkat. Ke depannya, masyarakat tidak perlu bergantung penuh pada listrik dari PT PLN lagi. “Keuntungan yang dapat diperoleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa ini pun akan turut bertambah seiring berkurangnya konsumsi listrik berbayar,” ungkapnya.
Fauzan menjelaskan, kegiatan KKN yang dimulai sejak September ini juga merupakan sarana edukasi bagi para pemuda dan anak-anak di desa tersebut. Mereka dapat turut belajar dengan menjaga dan merawat PLTS dan penyaring air secara rutin. “Sehingga kelak, masyarakat mampu semakin mandiri mewujudkan kesejahteraan di Desa Puncu” pungkas Fauzan mengakhiri. (*)
Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Kampus ITS, ITS News — Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi di bidang konstruksi bangunan. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Masih dalam rangkaian kegiatan Czech – Indo Friendship Exhibition 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Isu sosial dan lingkungan kini semakin marak disuarakan dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat sebagai
Kampus ITS, ITS News — Salah satu alumnus Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Lucia Karina mengharumkan nama