Kampus ITS, ITS News– Penyebaran hoaks yang masih menjadi persoalan krusial negeri ini mengakibatkan banyak hal, salah satunya perlambatan penyuntikan vaksin di kalangan lansia. Guna mengatasi permasalahan semacam ini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat konten edukasi penangkalan hoaks di lingkungan keluarga melalui platform sosial media Youtube dan Instagram.
Memanfaatkan dua kanal digital yang tengah tren di masyarakat ini, tim KKN Abmas ITS menyajikan konten untuk memvalidasi kebenaran informasi yang tengah beredar di masyarakat. Tidak hanya soal Covid-19, informasi dalam bidang lain seperti kesehatan, kenegaraan, transportasi dan lain sebagainya turut disajikan rapi dengan desain yang apik dan mudah dipahami.
Lebih daripada itu, tim yang terdiri atas delapan mahasiswa gabungan dari Departemen Manajemen Bisnis ITS serta Statistika Bisnis ITS ini turut menggunakan Youtube Shorts untuk menyebarluaskan penggunaan Chatbot Kalimasada, sebuah layanan chat otomatis dengan beragam fitur penangkal hoaks buatan tim KKN ITS. Hanya dengan mengetikkan angka 1-3 melalui aplikasi Whatsapp, pengguna dapat memeriksa hoaks terkait topik tertentu, mengecek fakta terbaru, hingga tips dan trik untuk melawan hoaks.
Tak hanya itu, program KKN Abmas ITS ini turut mengembangkan gim edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya berita hoaks. Gim yang diberi nama Pramana Sahwahita ini merupakan hasil kolaborasi beberapa dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS dan Departemen Sistem Informasi (SI) ITS. “Karena merupakan sarana yang edukasi yang efektif, pengembangan gim lain yang lebih menarik harus terus dilakukan oleh anak muda,” tutur Kamal Pasya Ibnunaga, Ketua Tim KKN Abmas ITS ini.
Dalam pembuatan konten edukasi tersebut, tim yang dibimbing oleh Nugrahardi Ramadhani SSn MT ini bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Kolaborasi ini bertujuan agar program kampanye penangkalan hoaks ini dapat menjangkau lingkungan keluarga yang lebih banyak. “Selain itu, kolaborasi ini juga berfungsi untuk menghasilkan konten dengan penyajian yang lebih menarik,” ungkap mahasiswa angkatan 2018 tersebut.
Dirasa bermanfaat, konten yang dibuat sejak awal Agustus hingga akhir Oktober ini disambut baik oleh masyarakat. Berdasar pengakuan yang diterima, banyak keluarga yang terbantu dengan konten edukasi ini, terutama dari kalangan orang tua. “Dengan adanya konten edukasi seperti ini, banyak anggota keluarga yang akhirnya paham akan fakta dari hoaks yang beredar,” terangnya.
Usai pelaksanaan program tersebut, Kamal berharap akan semakin banyak konten dan gim edukasi lain semisal Pramana Sahwahita ini. Ia juga berharap kampanye melawan hoaks terutama di lingkungan keluarga dapat terus dihidupkan di tengah masyarakat. “Sampai kapanpun kita harus terus berjuang melawan hoaks yang sangat mudah dan cepat tersebar ini, dimulai dari lingkungan keluarga,” pungkasnya. (*)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan