Kampus ITS, ITS News — Kini nelayan di Pantai Kenjeran, Surabaya tak perlu khawatir kualitas tangkapan mereka menurun. Pasalnya, Tim KKN dan Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah menghadirkan teknologi berupa Cool Box Portable yang mampu membantu menjaga kesegaran ikan tangkapan untuk waktu yang lebih lama.
Ketua Tim KKN Abmas ITS Ryanditya Nabil Pratama mengungkapkan bahwa selama ini nelayan di Pantai Kenjeran kesulitan menjaga kualitas ikan yang mereka tangkap. Hal tersebut lantaran, tidak menentunya waktu yang dibutuhkan untuk menangkap ikan, seringkali membuat tangkapan harus disimpan dalam waktu yang lama sampai nelayan selesai melaut.
“Belum lagi, apabila air laut pasang. Sulitnya kembali ke darat serta kurangnya fasilitas bongkar muat menambah waktu tunggu bagi tangkapan (ikan, red),” ungkapnya.
Ryan sapaan akrabnya melanjutkan, untuk mengatasi persoalan tersebut biasanya nelayan membawa es batu guna menjaga tangkapan agar tetap segar. Namun, usaha tersebut tak cukup membantu, karena berdasarkan pengakuan para nelayan, es batu tidak memiliki ketahanan yang cukup lama sampai tangkapan selesai dibongkar muat. Akibatnya, penurunan kualitas pada tangkapan mereka pun tak terhindarkan.
Berlatar dari persoalan tersebut, terciptalah Cool Box Portable oleh tangan dingin Tim KKM Abmas ITS, yang pada implementasinya pada kapal nelayan diperlukan prosedur cold storage dan cold chain. Cold storage sendiri terdiri dari bagian persiapan, pengoperasian dan bagian pengecekan. Sedangkan, cold chain sendiri merupakan proses pengiriman muatan dengan mempertahankan kualitas muatan yang dikirim.
“Dengan penerapan teknologi ini maka akan memberikan kemudahan dalam proses pengiriman dan penjagaan kualitas hasil tangkapan nelayan,” klaim Ryan.
Ryan menjelaskan bahwa cara kerja dari Cool Box Portable ini menggunakan alat pendingin Peltier Module atau Thermoelectric Generator. Alat yang berbentuk kotak kecil tersebut menghasilkan dingin di satu sisi dan panas di sisi lainnya. Untuk mengatasi sisi panas tersebut, digunakan sistem water cooling. “Jadi ketika nelayan memasukkan hasil tangkapannya ke dalam Cool Box Portable, Peltier Module ini akan bekerja sebagai pendingin seperti kulkas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cool Box Portable memiliki fungsi untuk mempertahankan suhu ruangan. Alat ini juga dapat diatur besaran suhu yang diinginkan. Pengaturan suhu pada alat ini dipengaruhi oleh komponen besaran selang yang akan digunakan. Untuk spesifikasi sistem pendingin alat ini terdiri dari teknologi thermoelectric TEC1 – 12706, water block, dan fan heatsink. Setelah dilakukan uji ketahanan suhu, diketahui ketahanan suhu rata-rata mencapai 16,12०C.
“Yang mana dengan suhu tersebut dapat memberikan ketahanan kualitas kesegaran ikan hasil tangkapan nelayan,” ujarnya.
Dalam pembuatan Cool Box Portable, mahasiswa Teknik Transportasi Laut ini menjelaskan bahwa proses diawali dengan perencanaan terkait kapasitas dan ukuran alat yang akan diproduksi. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan fasilitas yang ada di Desa Bulak. Setelahnya dilakukan survei lebih lanjut kepada nelayan untuk memastikan hipotesis-hipotesis yang muncul pada tahap perencanaan.
Setelah tahapan-tahapan tersebut selesai, berlanjut pada pembuatan Cool Box Portable. Alat yang sudah selesai dibuat dilakukan uji operasional untuk diimplementasikan dan dilakukan evaluasi. Kegiatan KKN Abmas yang dilaksanakan pada April sampai November 2021 ini melibatkan beberapa dosen dan 15 mahasiswa dari Departemen Teknik Transportasi Laut dan Departemen Teknik Mesin Industri. Ketua pelaksana yaitu Achmad Mustakim ST MT MBA dan dibantu Mashuri SSi MT, Firmanto Hadi ST MSc, Hasan Iqbal ST MT, Pratiwi Wuryaningrum ST MT, serta Ir Oktaviani Turbaningsih MT.
Dengan diciptakannya teknologi tersebut untuk para nelayan di sana, dan kualitas ikan tangkapan para nelayan terjaga dengan alat tersebut, diharapkan penghasilan nelayan pun akan turut meningkat. Dengan begitu, keluarga dari para nelayan di sana dapat semakin sejahtera. (*)
Reporter: Rayinda Santriana Umi Sholihah
Redaktur: Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Sektor industri memainkan peran yang cukup penting dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Mendukung
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui PT ITS Tekno Sains semakin dipercaya untuk mendukung sektor