Kampus ITS, ITS News – Komitmen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam mempertahankan semangat pembangunan berkelanjutan semakin serius. Kali ini ditunjukkan dengan keberhasilan ITS meraih posisi empat besar Perguruan Tinggi Berkelanjutan Terbaik versi UI Greenmetric World University Rankings 2021.
Diumumkan secara virtual, Selasa (15/12) sore, dari 97 perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti pemeringkatan, ITS berhasil naik satu peringkat dibanding tahun sebelumnya. Prestasi ini sekaligus memposisikan ITS pada peringkat 40 di tingkat internasional yang melibatkan 912 universitas dari 84 negara di seluruh dunia, naik 21 peringkat dibanding tahun lalu.
UI GreenMetric sendiri merupakan pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia usungan Universitas Indonesia (UI) yang menitikberatkan penilaian pada komitmen pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan di kampus. Pada UI Greenmetric 2021 ini, terdapat 39 indikator yang terbagi dalam enam kriteria terkait lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.
Enam kriteria tersebut ialah Penataan dan Infrastruktur dengan persentase poin 15 persen, Energi dan Perubahan Iklim dengan persentase poin 21 persen, Air dengan persentase poin 10 persen, dan juga Limbah, Transportasi, serta Pendidikan dan Penelitian (ED) yang sama-sama memiliki persentase poin 18 persen.
Dari enam kriteria tersebut, ITS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada kriteria Energi dan Perubahan Iklim serta Penataan dan Infrastruktur. Menurut penuturan Susi Agustina Wilujeng ST MT, Ketua Unit Pengembangan Smart Eco Campus ITS, ITS meraih skor 1.500 pada kriteria Energi dan Perubahan Iklim serta 1.225 pada kriteria Penataan dan Infrasturuktur. “Pada kriteria penataan dan infrastruktur, kita mengalami peningkatan 275 poin,” jelasnya.
Peningkatan ini, lanjut Susi, juga dipengaruhi oleh berbagai upaya ITS untuk mempertahankan komitmen sebagai smart eco campus. Berbagai inovasi yang berhasil terwujud pada tahun ini di antaranya adalah penambahan laboratorium serta penggunaan panel surya di beberapa tempat, seperti gedung Rektorat, Research Center, serta Pusat Robotika ITS.
Selain itu, perbandingan luas hutan dan ruang terbuka hijau dibanding luas keseluruhan serta paving block yang mendominasi area kampus juga menjadi faktor penting dalam penilaian. “Pemilihan paving block dibandingkan aspal tentu membuat penyerapan air menjadi lebih mudah,” tutur dosen Departemen Teknik Lingkungan ini.
Ia menambahkan, keberhasilan ini tak hanya dikarenakan peran Unit Pengembangan Smart Eco Campus yang dipimpinnya, tetapi juga kerja sama dan dukungan berbagai pihak di ITS. Mulai dari Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS yang telah menggalakkan berbagai edukasi dan penelitian untuk mendukung keberlanjutan, alokasi dana ITS yang mendukung, serta Biro Sarana dan Prasarana yang telah memelihara tanaman dan area kampus dengan sangat baik.
Di akhir sesi wawancara, Susi mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian yang diraih ITS. Ia berharap, pengelolaan lingkungan kampus yang baik dapat terus dipertahankan. “Hendaknya semangat keberlanjutan harus terus dipertahankan oleh seluruh sivitas akademika ITS,” tandasnya mengingatkan. (HUMAS ITS)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan