Malang, ITS News – Perubahan drastis pada ekosistem laut berdampak pada nelayan tradisional yang kesulitan untuk menangkap dan membudidayakan ikan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membangun Ocean FarmITS (OFITS) sebagai solusi budidaya ikan secara lepas pantai sekaligus ekowisata bahari pertama di Indonesia yang telah diresmikan, Sabtu (18/12).
OFITS merupakan bangunan budidaya ikan (akuakultur) rangkap ekowisata bahari terapung. Ketua tim peneliti OFITS, Yeyes Mulyadi ST MSc PhD menuturkan bahwa ide pembangunan bangunan akuakultur ini bermula dari kondisi nelayan tradisional yang memiliki keterbatasan waktu untuk menangkap ikan akibat perubahan iklim. “Nelayan hanya punya waktu enam bulan karena adanya perubahan cuaca, ekosistem laut, dan perubahan musim ikan,” tuturnya.
OFITS dirancang dengan diameter bangunan sebesar 16 meter dengan bobot keseluruhan bangunan sebesar 30 ton. Sebagai lokasi akuakultur, bangunan lepas pantai ini dilengkapi jaring dengan tinggi tujuh meter di bawah permukaan air laut. Jaring ini mampu menampung seribu ekor baby tuna. Selain itu, bangunan ini dirancang untuk mampu bertahan dari terjangan ombak laut setinggi tiga meter.
Sedangkan sebagai ekowisata, dek bagian atas OFITS dilengkapi dengan satu kamar tidur, satu ruang serbaguna, dan satu lobi. Bagian dek bawah akan digunakan nelayan dalam membudidayakan ikan secara lepas pantai. Pembangunan OFITS dirampungkan pada Dermaga Perikanan Pantai Pondokdadap dan akan diterapkan pertama kali pada Desa Sidoasri.
Perencanaan unit pertama OFITS di Desa Sidoasri, khususnya Pantai Perawan ini memiliki berbagai pertimbangan. Pemilihan Pantai Perawan ini memperhatikan potensi laut dan tempat wisatanya yang baik. “Untuk kedepannya, pembangunan OFITS akan menyesuaikan permintaan dan kebutuhan pelanggan,” ucap Yeyes.
Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng juga hadir dalam peresmian OFITS dan menyampaikan bahwa inovasi ini merupakan langkah awal masa depan budidaya ikan di Indonesia. Inovasi ini dinilai akan memberikan manfaat ekonomi bagi para nelayan dan pembudidaya ikan. Guru besar Teknik Elektro ini juga berharap, OFITS dapat dikembangkan menjadi laboratorium maritim untuk memudahkan penelitian biota laut secara langsung. “Sehingga sebagai inovasi dan teknologi, juga diharapkan turut memberikan kontribusi dalam memajukan peradaban manusia,” tutup Ashari. (*)
Reporter : Regy Zaid Zakaria
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan