Potret pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi guru di Jombang

Jombang, ITS News – Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan menyebutkan jika guru diharuskan mengembangkan profesinya dengan menuliskan artikel ilmiah. Untuk itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk meningkatkan kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) A Wahid Hasyim, Jombang.

Ketua Ambas ITS, Mohammad Haekal SSi MSi PhD menjelaskan jika peserta pelatihan yang terdiri dari guru mata pelajaran sains dan sosial. Pelatihan diisi oleh narasumber yang berasal dari tim abmas, yaitu Dr Drs Gatut Yudoyono MT dan Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo SSi MSi yang membahas mengenai esensi serta tips dan trik dalam menulis artikel ilmiah yang baik.

Setelah sesi materi, Haekal menceritakan jika pelatihan dilanjutkan dengan diskusi antara peserta dan narasumber. Diskusi kepada peserta tidak hanya mengenai tata cara penulisan artikel ilmiah, namun juga mengenai bagaimana menjelaskan fenomena ilmiah yang kerap ditemui. “Sehingga, cara menjelaskan tersebut akan dapat digunakan peserta untuk menjelaskan kepada anak didik dan dapat dikembangkan untuk menjadi bahan penulisan artikel ilmiah,” ungkapnya.

Haikal mengakui, masih sangat sedikit sekali guru yang terbiasa dan memiliki kemampuan untuk menulis artikel ilmiah tersebut. “Maka dengan pelatihan ini diharapkan bisa membantu para guru untuk produktif dalam menulis artikel ilmiah,” ucap Dosen Departemen Fisika ITS ini kepada reporter ITS Online.

Terakhir, Haekal berharap akan banyak muncul karya guru dalam bentuk artikel ilmiah yang dapat dijadikan salah satu gambaran dan tolok ukur kemajuan sistem pendidikan di Indonesia dari pelatihan yang dilaksanakan Sabtu (30/11) lalu. ”Ke depannya, saya ingin mencobakan praktik langsung secara singkat untuk menulis artikel ilmiah pendek.” tutup Haekal di akhir sesi wawancara. (*)

Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo (kiri) dan Dr Gatut Yudoyono (kanan) saat sesi diskusi dengan peserta.

Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Sofyan Abidin