ITS News

Sabtu, 16 November 2024
23 Desember 2021, 13:12

Maksimalkan Pengembangan, ITS Petakan Potensi UMKM di Lamongan

Oleh : itschi | | Source : ITS Online

Tim KKN Abmas ITS bersama beberapa UMKM binaan PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan.

Kampus ITS, ITS News– Minimnya informasi yang terintegrasi menghambat pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Lamongan. Bermaksud memaksimalkan hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan potensi UMKM binaan Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lamongan guna menunjang program One Village One Product.

Dr Drs Muhammad Mashuri MT, Ketua Tim KKN Abmas ITS mengungkapkan bahwa kurangnya informasi mengenai konsentrasi dan kondisi terkini UMKM di Kabupaten Lamongan menjadi faktor utama penghambat perkembangan sektor ini. Akibatnya, kebijakan dan program pengembangan yang dikeluarkan seringkali tidak tepat sasaran. “Melihat kondisi itu, kami merasa perlu melakukan pemetaan UMKM, khususnya yang berada dalam binaan PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan,” tuturnya.

Menurut Mashuri, PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan sendiri dipilih sebagai mitra sebab eksistensinya yang cukup mengakar di kalangan masyarakat Kabupaten Lamongan. Selain itu, keanggotaannya yang terdiri dari kelompok masyarakat menengah ke bawah juga masih memerlukan pengembangan yang besar. “Saat ini sudah terdapat 524 UMKM di dalamnya,” aku laki-laki yang menyelesaikan gelar doktornya di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.

Tim KKN Abmas ITS melalukan survei di Desa Bambang (UMKM Telur Asin) dalam rangka memetakan potensi UMKM binaan PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan.

Pemetaan ini, sambung Mashuri, dimaksudkan untuk mendekatkan produsen dengan konsumen melalui sistem informasi berbasis android (dashboard). “Melalui sistem tersebut, konsumen akan ditunjukkan berbagai UMKM di setiap ranting Muslimat NU Kabupaten Lamongan,” terang dosen Departemen Statistika ITS tersebut.

Mashuri berkata, untuk mengawali pemetaan ini, dilakukan survei terhadap enam desa sampel yang masing-masing merepresentasikan setiap daerah, yakni Desa Bambang (UMKM Telur Asin), Desa Gowa (UMKM Kopiah), Desa Parengan (UMKM Sarung Tenun), Desa Ngasem Lemahbang (UMKM Kopiah Otok), Desa Sendangduwur (UMKM Batik Tulis), dan Desa Gembyang (UMKM Kerupuk). “Dari situ didapat informasi berupa input, proses, output, hingga kendala yang dialami UMKM binaan,” terangnya. 

Selanjutnya, lanjut Wakil Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) tersebut, data survei yang didapat dianalisis sebagai bahan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan (in-house training) UMKM setempat tentang kemasan produk dan digital marketing. Agar dapat menunjang program One Village One Product, purwarupa kemasan produk yang dihasilkan dari pelatihan ini dihibahkan untuk UMKM binaan.

One Village One Product sendiri merupakan program dimana suatu daerah mengembangkan satu produk khasnya agar menjadi ikon daerah tersebut. “Produk tersebut nantinya berguna dalam memberikan nilai tambah dan berkontribusi bagi pembangunan daerah masing-masing,” jelasnya.

Tim KKN Abmas ITS melalukan survei di Desa Sendangduwur (UMKM Batik Tulis) dalam rangka memetakan potensi UMKM binaan PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan.

Membahas proses, dalam kegiatan yang berlangsung selama empat bulan sejak Agustus ini, tantangan terbesar bagi tim KKN Abmas ITS yang merupakan kolaborasi antara mahasiswa ITS asal Lamongan dengan tim pengabdi dari Laboratorium Statistika Bisnis Industri ITS ini adalah merubah pola pikir pengelola UMKM untuk mengembangkan penjualannya secara online. “Kami juga perlu memastikan realisasi dari hasil pelatihan sebelumnya,” paparnya.

Untuk kedepannya, Mashuri menargetkan agar dashboard pemetaan ini dapat mencakup seluruh UMKM di Kabupaten Lamongan. Dengan demikian, apabila telah tersosialisasi secara meluas, khususnya kepada wisatawan, diharapkan dashboard ini dapat meningkatkan branding wisata perbelanjaan Kabupaten Lamongan.

Di akhir perbincangan, Mashuri berharap kegiatan yang telah terlaksana ini dapat menjadi masukan dalam merumuskan dan menetapkan strategi pengembangan UMKM di Kabupaten Lamongan. “Kami juga berharap kegiatan ini mampu lebih mendekatkan kembali UMKM dengan konsumennya melalui teknologi informasi berbasis android,” pungkasnya mengakhiri. (*)

Kegiatan penyerahan prototype produk hasil pelatihan kemasan produk dan digital marketing oleh Dr Drs Mashuri MT selaku Ketua Tim Abmas ITS (tengah baju batik) kepada perwakilan mitra UMKM.

Reporter: Erchi Ad’ha Loyensya

Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal

Berita Terkait