ITS News

Sabtu, 16 November 2024
28 Desember 2021, 07:12

KKN Abmas ITS Bantu Produsen Tas Capai Sertifikasi Halal

Oleh : itsuna | | Source : ITS Online

Pelatihan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM produsen tas yang dilaksanakan secara luring di Kecamatan Tanggulangin

Kampus ITS, ITS News – Di tengah perkembangan dunia mode yang pesat, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim tetap harus memperhatikan kehalalan produk fesyen. Kali ini, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) produsen tas di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur untuk mencapai sertifikasi halal.

Salah satu anggota dari tim mahasiswa, Dyah Ayu Farah Anggraeni mengatakan bahwa kegiatan ini menyasar produsen fesyen yang memiliki produk seperti masker kain, dompet, tas, dan koper. Adapun UMKM yang menjadi mitra adalah CV Sartika Ratu, UD Jocce, dan UD Lasambora. Ia pun menjelaskan, kehalalan barang gunaan ditinjau dari bahan yang dipakai, proses pembuatan, serta pengemasan. “Apabila ada satu aspek yang terbukti tidak halal, maka produk juga menjadi tidak halal,” ujarnya.

Kegiatan KKN Abmas ini dilaksanakan dalam tiga tahapan, diantaranya yaitu sosialisasi awal, pelaksanaan pelatihan, dan proses pendampingan sertifikasi. Tahapan pertama yaitu sosialisasi awal yang dilakukan secara luring oleh tim dosen KKN Abmas di Kecamatan Tanggulangin pada bulan Juni lalu. Sosialisasi ini membahas tentang pentingnya jaminan produk halal sekaligus mengajak mitra UMKM untuk mengikuti pendampingan sertifikasi halal.

Kemudian dilaksanakan Pelatihan Kader Penggerak Halal yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Halal (PKH) ITS secara daring selama tujuh hari sejak Minggu (1/8) lalu. Dalam pelatihan tersebut, pelaku UMKM diberikan wawasan mengenai persyaratan, prosedur dan mekanisme sertifikasi halal. Serta ditanamkan kesadaran tentang pentingnya jaminan produk halal untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen dan meningkatkan daya saing produk di pasaran.

Pelatihan Kader Penggerak Halal yang dilaksanakan secara daring pada Agustus lalu

Tahap berikutnya, lanjut Farah, adalah pendampingan sertifikasi. Guna memberikan bimbingan dan bantuan langsung mengenai penerapan ketentuan halal dan haram, pengenalan bahan baku halal, pengenalan sistem jaminan halal, sertifikasi halal, dan proses pengurusan sertifikat halal. Tim KKN Abmas membantu mitra untuk mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikasi halal. “Seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan laporan produk,” jelas mahasiswa Departemen Sistem Informasi tersebut.

Farah menyampaikan bahwa Tim KKN Abmas yang terdiri dari enam dosen dan delapan mahasiswa ini juga turut mendampingi UMKM dalam bimbingan teknis (bimtek) untuk proses audit laporan-laporan yang telah diunggah di PKH. “Pengauditan bahan, lokasi, dan produk secara luring di masing-masing lokasi UMKM juga didampingi oleh tim,” tutur mahasiswa angkatan 2019 itu.

Sementara itu, Ketua Tim KKN Abmas Drs Zainul Muhibbin MFilI menyatakan bahwa pelaku usaha dapat memanfaatkan sertifikat halal ini sebagai strategi untuk meningkatkan promosi produk. Label halal yang tertera pada kemasan produk dikatakan sangat efektif dalam memberikan ketenangan batin bagi kalangan muslim. “Sedangkan bagi kalangan non muslim dapat menjamin aspek kebaikan, kebersihan, dan kesehatan dari produk itu sendiri,” tutupnya. (*)

Reporter: Dian Nizzah Fortuna

Redaktur: Najla Lailin Nikmah

Berita Terkait