Kediri, ITS News – Maraknya kasus eksploitasi terhadap keberlanjutan sumber daya alam (SDA) di kawasan Alas Karetan, Kediri menyebabkan terjadinya krisis lingkungan. Untuk itu, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi desa cerdas lingkungan untuk konservasi tumbuhan lokal Alas Karetan di Desa Tempurejo, Wates, Kediri.
Salah satu peserta KKN Abmas, Salsabila Au’maylia Mutmainah menjelaskan jika program desa cerdas lingkungan merupakan hasil inisiatif komunitas masyarakat lokal dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kehadiran program ini diperlukan sebagai upaya untuk mengakselerasi pembangunan desa dengan meningkatkan kecerdasan, kesejahteraan, dan keharmonisan masyarakat lokal. “Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan konservasi sumber alamnya,” ujarnya.
Untuk memperkenalkan keanekaragaman tumbuhan lokal di Alas Karetan, tim KKN Abmas yang diketuai oleh Indah Trisnawati Dwi Tjahjaningrum MSi PhD ini melakukan inventarisasi dan sampling tumbuhan di Kawasan Lindung Hutan Sumber Pawon seluas 12,4516 hektar. “Dari 14 titik sampling, diperoleh 30 morfospesies liana, epifit anggrek, paku-pakuan, anggrek tanah, herba, palem, serta pohon karet kebo yang teridentifikasi,” ungkap Salsa.
Data tumbuhan tersebut kemudian digunakan untuk menyusun peta sebaran vegetasi tumbuhan lokal serta e-booklet berjudul Mengenal Biodiversitas Tumbuhan Lokal Wisata Alam Alas Karetan, Sumber Pawon, Kediri: untuk Edukasi Lingkungan Masyarakat. Salsa menambahkan, kawasan wisata alam Alas Karetan dipilih sebagai lokasi penelitian sebab berpotensi sebagai media hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat.
Selanjutnya, tim KKN Abmas menggelar kegiatan sosialisasi mengenai pengenalan desa cerdas lingkungan, vegetasi lokal hutan dan zonasi sebaran, serta peta sebaran dan e-booklet. “Peta sebaran dan e-booklet ini nantinya dapat mempermudah pengelola wisata dalam mengawasi vegetasi tumbuhan lokal di Alas Karetan,” papar mahasiswa Manajemen Bisnis ITS tersebut.
Di samping itu, sosialisasi juga memperkenalkan berbagai nama tumbuhan lokal di Alas Karetan serta karakteristik habitatnya dengan membawa contoh tumbuhannya langsung. “Hal itu dilakukan karena beberapa masyarakat di sana belum mengetahui keberadaan dan potensi tumbuhan tersebut,” terang perempuan asal Kediri itu.
Seusai acara, warga Desa Tempurejo menunjukkan respons positif terhadap program yang diusung oleh tim KKN Abmas ITS. “Mereka mengaku puas dengan adanya kegiatan ini dan ingin mengimplementasikannya di masa yang akan datang,” aku perempuan tersebut.
Meski sempat terkendala oleh pandemi Covid-19, kegiatan yang berlangsung dari bulan Juni hingga bulan November ini nyatanya dapat berjalan dengan lancar hingga akhir. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat pengelola wisata dalam memelihara maupun melindungi tumbuh-tumbuhan lokal di Alas Karetan secara mandiri,” pungkasnya mengakhiri. (*)
Reporter: Erchi Ad’ha Loyensya
Redaktur: Sofyan Abidin
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan