Kampus ITS, ITS News – Sertifikasi halal merupakan suatu kewajiban bagi para pelaku usaha. Selain itu, pelaku usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mengetahui alur dan mekanisme untuk mendapatkan sertifikasi halal. Maka dari itu, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dampingi UMKM di Surabaya untuk raih sertifikasi halal.
Ketua tim KKN Abmas, Fariza Hafizh Achly mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pendampingan UMKM untuk raih sertifikasi halal. KKN ini dilaksanakan pada UMKM yang ada di Surabaya, yaitu Dapur Mbok Na. “KKN ini dilaksanakan di tempat produksi Dapur Mbok Na yang berada di Jalan Cenderawasih Blok BY 20 Perumahan Wisma Tropodo, Waru, Sidoarjo,” ungkapnya.
Kegiatan KKN Abmas ini berangkat dari minimnya pengetahuan para pelaku UMKM mengenai kewajiban sertifikasi halal. Selain itu, pelaku UMKM juga belum mengetahui syarat dan alur mekanisme untuk pendaftaran izin edar, yaitu sertifikasi Pangan Industri dan Rumah Tangga (PIRT) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara terstruktur dan sistematis. “Pelaku UMKM perlu didampingi untuk mempermudah tahap produksi produk halal,” papar Ais.
Lebih lanjut, Ais menerangkan bahwa kegiatan ini diawali dengan kegiatan sosialisasi kepada pemilik UMKM yang dilaksanakan secara daring. Sosialisasi ini membahas jaminan produk halal dan prosedur pendaftaran sertifikat halal bagi pelaku UMKM yang dilaksanakan secara daring. Dengan memberikan pembekalan melalui pelatihan kader penggerak halal, pelaku UMKM dapat mengetahui gambaran untuk mendapatkan sertifikasi halal.
Selanjutnya, tim KKN Abmas melakukan pendampingan penyusunan dokumen manual. Pendampingan ini dilakukan secara langsung untuk memastikan pelaku UMKM menerapkan prosedur yang telah didapatkan dari kegiatan sosialisasi. “Selain itu, tim KKN Abmas juga merekam secara langsung proses pembuatan produk Dapur Mbok Na dalam rangka melengkapi dokumen berkas sertifikasi halal,” tuturnya.
Kemudian, UMKM didaftarkan ke BPOM untuk mendapatkan surat izin edar. Setelah produk dapat dipastikan halal, tim KKN Abmas melakukan pendampingan kepada pemilik UMKM untuk membuat susunan Sistem Jaminan Halal (SJH) manual. Hal tersebut dilakukan dengan mengumpulkan dokumen yang diperlukan dan diserahkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Dibimbing oleh Tubagus Noor Rohamnuddin ST MSc, tim yang terdiri dari 15 mahasiswa ini melaksanakan kegiatan KKN Abmas selama hampir lima bulan yang berakhir pada Jumat (31/12). Ais berharap kegiatan ini dapat membantu UMKM untuk memiliki strategi perencanaan yang baik dan dapat mengimplementasikan SJH melalui proses manajemen yang efektif dan efisien. (*)
Reporter : Thariq Agfi Hermawan
Redaktur : Muhammad Faris Mahardika
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,