Kampus ITS, ITS News — Sebagai salah satu negara dengan jumlah pulau terbanyak, Indonesia seringkali dijuluki miniatur dunia. Kondisi geografis tersebut menuai keuntungan dengan melimpahnya sumber daya alam di Indonesia. Sebaliknya, membawa tantangan bagi Indonesia, khususnya di bidang pemetaan wilayah. Dari sinilah, keahlian lulusan Teknik Geomatika menjadi esensial untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dengan luas wilayah wilayah lautan sekitar 325 juta hektar menjadikan pemetaan kelautan Indonesia turut menjadi sebuah perhatian. Pemetaan kelautan sendiri erat kaitannya dengan navigasi, riset, dan upaya menjaga keseimbangan lingkungan. Hanna Anie SR Soebari ST, seorang surveyor bidang hidrografi mengungkapkan fungsi pemetaan kelautan lainnya adalah untuk eksplorasi dan eksploitasi kelautan.
Hal tersebut merupakan kesempatan emas bagi lulusan Teknik Geomatika untuk mengambil peran penting. Data kelautan seperti halnya gelombang tsunami, sirkulasi laut, ataupun potensi energi laut merupakan santapan empuk lulusan Teknik Geomatika dalam merancang metode pemodelan. Sebagai bagian dari lulusan Teknik Geomatika ITS, Hanna optimis akan peluang karir surveyor pada bidang kelautan di masa depan. “Tidak hanya sukses di darat, tetapi juga berjaya di lautan,” tuturnya.
Mengenai permasalahan gender dalam peluang karir di dunia internasional, surveyor Gardline Limited ini justru mengaku diuntungkan dengan gendernya sebagai perempuan. Ia berpendapat, peluang perempuan menjadi surveyor di kancah internasional lebih terbuka karena adanya kampanye kesetaraan gender. “Tinggal membuktikan kompetensi dan kemampuan kita sebagai surveyor, harus proving!” ucapnya memberi semangat.
Dengan peluang karir yang cemerlang tersebut, Hanna mengapresiasi Departemen Teknik Geomatika ITS yang senantiasa memperbarui pengetahuan dan teori yang diajarkan sehingga mahasiswa bisa mengaplikasikan keilmuannya di lapangan dan siap berkarir di dunia kerja nantinya. “Peluang tersebut berkaitan dengan keberuntungan yang merupakan pertemuan dari kesiapan dan kesempatan,” ujar perempuan yang telah menekuni bidang karirnya sebagai surveyor sejak tahun 2019 ini.
Oleh karena itu, Hanna sangat mendukung mahasiswa yang senantiasa mengambil peluang tersebut. Baginya, tidak masalah jika memulai karir sebagai surveyor selangkah demi selangkah dari perusahaan kecil karena apapun peranannya, semua akan berguna bagi perjalanan karirnya. “Karena semua pengalaman akan mengantarkan kita ke suatu titik (kesuksesan, red),” pungkasnya berpesan dalam kuliah tamu bertajuk Aplikasi Keilmuan Geomatika dalam Ocean Mapping dan Dredging Survey tersebut. (*)
Reporter : Zanubiya Arifah Khofsoh
Redaktur : Astri Nawwar Kusumaningtyas
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi