ITS News

Senin, 30 September 2024
19 Maret 2022, 20:03

Kamuflase RTH pada Area Pemakaman Futuristis

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Rancangan Seeing the Unseeable karya mahasiswa Departemen Arsitektur ITS, Nashrisaf Muhammad Resal

Kampus ITS, ITS News Wilayah perkotaan memerlukan lebih banyak area pemakaman seiring meningkatnya angka kematian. Menjawab masalah tersebut, Mahasiswa Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas ruang terbuka hijau (RTH) pemakaman berkonsep futuristis.

Ketika ditemui ITS Online, penggagas ide tersebut, Nashrisaf Muhammad Resal menyebutkan bahwa area pemakaman konvensional di Indonesia cenderung mengokupasi lahan dalam jumlah banyak. Hal tersebut menyebabkan area pemakaman tidak menjalankan fungsi sekundernya, yakni sebagai ruang sosial.  

Lewat rancangannya yang berjudul Seeing The Unseeable, pemuda yang akrab disapa Resal ini menggagas desain arsitektur futuristis pemakaman vertikal ke bawah tanah. Lebih lanjut, pada bagian permukaan tanah, ia menambahkan area RTH yang berisi taman hijau bagi publik. “Di satu area lahan ini dapat dimanfaatkan dengan dua fungsi tersebut,” celetuknya bangga. 

Rangkaian alur pengguna Seeing the Unseeable karya mahasiswa Departemen Arsitektur ITS, Nashrisaf Muhammad Resal

Tidak sebatas itu, menurut Resal, gagasannya ini mampu mendukung pemakaman sesuai prokes pandemi Covid-19. Karya pemuda ini dirancang dengan fitur sirkulasi udara berbasis kaca transparan yang memisahkan akses masuk jenazah dengan kerabat dan petugas pemakaman. Selain itu, sistem persemayaman jenazah juga diletakkan pada tabung khusus. “Sehingga aktivitas ziarah dan kontemplasi tetap aman dilakukan,” tambahnya.

Ilustrasi rancangan Seeing the Unseeable pada area Pemakaman Keputih

Menurut Resal, ia masih perlu mengkaji gagasannya lebih dalam bersama para pakar dari multidisiplin ilmu. Mahasiswa ini meyakini jika ia perlu menyelaraskan rancangannya dengan kultur agama, peraturan daerah, dunia konstruksi, hingga dunia medis. “Setelah melakukan pengkajian mendalam, proses implementasi rancangan RTH ini akan jadi lebih mudah terwujud,” pungkasnya dalam pameran karya Kompetisi Tugas Akhir (KTA) Arsitektur 21 November 2021.

Reporter: Rayinda Santriana Umi Sholihah
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait