Kampus ITS, ITS News — Berkiprah di bidang yang awalnya masih jarang digeluti di Indonesia tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD CSCP. Namun hal tersebut yang mendorong Guru Besar Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menekuni bidang supply chain engineering. Berkat kegigihannya, perjalanan riset Nyoman berbuah manis dengan berbagai pencapaiannya di skala nasional dan internasional.
Tantang Diri pada Bidang Baru
Nyoman menuturkan bahwa ilmu supply chain atau rantai pasok merupakan salah satu pendekatan manajemen yang memperhatikan proses bisnis dari hulu hingga hilir. Tak hanya soal kualitas produksi di pabrik, bidang ini juga memperhatikan proses pemasokan bahan baku hingga distribusi ke tangan konsumen. “Produksi di pabrik saja tidak bisa menjamin suatu produk bisa unggul di pasaran, banyak aspek yang perlu diperhatikan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, ketertarikannya di bidang supply chain engineering bermula sejak menempuh pendidikan doktornya pada tahun 1997 silam. Saat itu, ilmu manajemen rantai pasok baru berkembang, bahkan belum ada yang menekuninya di Indonesia. “Ilmunya yang terbilang baru itu membuat saya tertarik untuk melakukan riset lebih dalam,” ungkap Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen Teknologi ITS tersebut.
Mengejar Kualitas dan Kebermanfaatan
Hasil studi dan riset Nyoman dituangkan dalam tulisan dan dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi tinggi. Tak sedikit kendala dihadapinya, namun dedikasi Nyoman berbuah manis. Salah satunya yakni penelitiannya yang terpublikasi pada Europian Journal of Operational Research. Namun baginya, konsistensi dalam riset dan kualitas publikasi jauh lebih penting dibandingkan kuantitas. “Saya tidak tertarik dengan jumlah, lebih karena keinginan untuk berkarya serta dapat bermanfaat karena karya yang berkualitas,” terangnya
Tak hanya sekadar publikasi, Nyoman menyebutkan bahwa dirinya menjalankan lebih dari 40 penelitian di bidang supply chain. Ia bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi di perusahaan terkait. Tak jarang Nyoman juga melibatkan para mahasiswa dalam penelitiannya. “Kami tidak hanya memberikan kontribusi ke perusahaan, tetapi juga memfasilitasi mahasiswa untuk penelitian mereka,” terang sosok penyuka travelling tersebut.
Teriring semangat mengembangkan riset supply chain, guru besar kelahiran Bangli ini meraih prestasi pada The Alper-Doger (AD) Scientific Index 2022. Nyoman meraih peringkat pertama se-Indonesia pada kategori manufacturing and industrial engineering. Prestasi membanggakan tersebut berhasil diraihnya dari total nilai H-index publikasi yang terdapat di Google Scholar.
Dilansir dari laman AD Scientific, pemeringkatan ini dilakukan bagi para peneliti di perguruan tinggi berdasarkan performa ilmiah dan produktivitas risetnya. “Banyaknya sitasi yang dapat bermanfaat untuk berbagai penelitian lanjutan tentu dipengaruhi komitmen untuk melahirkan publikasi yang berkualitas,” ungkap doktor lulusan Lancaster University, Inggris tersebut.
Visi Nyoman Memajukan Riset
Peraih Outstanding Service Award IEOM Society 2014 ini melihat, kiprah riset bidang teknik industri dan manufaktur Indonesia masih lebih terbelakang. Namun dirinya meyakini, bukan tidak mungkin kelak Indonesia akan melahirkan semakin banyak ahli dalam bidang tersebut. “Saya yakin ini hanyalah masalah konsistensi dan waktu,” ujarnya.
Oleh karena itu, pada 2016 Nyoman bersama sejawat penelitiannya menginisiasi organisasi nonprofit bernama Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI). ISLI yang merupakan perkumpulan akademisi, peneliti, hingga praktisi yang tertarik di bidang ilmu supply chain dan logistik ini berharap dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran hingga mengembangkan kemampuan risetnya.
Terakhir, Nyoman berpesan kepada generasi muda untuk bersemangat dalam mengembangkan bidang yang diminati. Mengasah ketertarikan di bidang riset dapat dimulai dengan memperbanyak membaca jurnal-jurnal penelitian. “Latihan yang baik, bersemangat, serta konsisten menjadi hal yang sangat penting di dunia riset,” pungkas sosok yang memiliki ketertarikan pada dunia riset sejak sebelum duduk di bangku kuliah tersebut. (*)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan