Penyerahan piagam penghargaan dan hadiah kepada para juara MHQ Juz 30 tingkat SD di Masjid Manarul Ilmi ITS

Kampus ITS, ITS News – Bulan Ramadan adalah bulan di mana Al-Qur’an diturunkan. Maka tak heran banyak yang berlomba-lomba memuliakan Al-Qur’an di bulan suci ini. Salah satunya lewat kompetisi Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat sekolah dasar yang diadakan oleh Sinergi Dakwah Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (17/04).

Radix Kautsar Ramadhan, Ketua Pelaksana MHQ Juz 30 tingkat SD ini menerangkan, Sinergi Dakwah FTIRS ingin menghidupkan semangat membumikan Al-Qur’an di bulan Ramadan. Selain itu, ia mengakui ingin memuliakan adik-adik peserta lomba yang sudah mendedikasikan diri untuk menghafal Al-Qur’an sejak usia dini. “Kami ingin memotivasi mereka agar melanjutkan hafalan sampai 30 juz,” terang mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.

Bekerja sama dengan Lembaga Ma’had Ahlul Qur’an Surabaya dan didukung oleh Yayasan Manarul Ilmi ITS, perlombaan ini sukses digelar mulai dari babak penyisihan dan babak final. Radix memaparkan, ada 206 peserta di babak penyisihan dan disaring menjadi 15 peserta. Babak penyisihan ini diikuti oleh peserta dari Pulau Jawa dan Madura secara daring. “Jadi peserta MHQ mengirimkan video hafalan juz 30 mereka,” tambah mahasiswa asal Pekalongan tersebut.

Imam Masjid Manarul Ilmi ITS, Ustadz Baidun Maknun Lc M Th I Al hafidz saat melakukan penjurian MHQ Juz 30 tingkat SD

Sedangkan untuk babak final dilaksanakan secara luring di Masjid Manarul Ilmi ITS. Penjurian dilakukan secara langsung oleh Imam Masjid Manarul Ilmi ITS, Ustaz Baidun Maknun Lc dan dua juri dari Lembaga Ma’had Ahlul Qur’an. Lebih lanjut Radix menjelaskan jika kriteria penilaian babak penyisihan dan babak final adalah sama. “Yaitu kelancaran hafalan, kefasihan bacaan, dan juga tajwid,” imbuhnya.

Terakhir, Radix mengungkapkan harapannya agar lomba MHQ juz 30 ini tetap dilaksanakan di tahun berikutnya. Ia juga menyampaikan pesan kepada adik-adik penerusnya untuk melanjutkan kepanitiaan lomba secara lebih matang. “Setidaknya mempertahankan apa yang sudah ada sebelumnya,” pungkasnya penuh harap. (*)

Reporter: Nurul Lathifah
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika