Kampus ITS, ITS News — Teknik Lepas Pantai merupakan salah satu program studi (prodi) yang baru diluncurkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada tahun ajaran 2021/2022. Prodi yang merupakan bagian Departemen Teknik Kelautan ini berfokus pada bidang lepas pantai yang akan sangat mendukung pemanfaatan potensi sumber daya alam bangsa Indonesia.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Lepas Pantai ITS, Dr Ir Handayanu MSc menerangkan bahwa prodi ini merupakan pengembangan dari Offshore Engineering atau Teknik Kelautan yang telah ada sejak tahun 1983 lalu. Menurut Handayanu, Teknik Lepas Pantai sendiri sejatinya berbeda dengan Teknik Kelautan karena lebih berfokus pada bangunan pendukung eksploitasi minyak dan gas di tengah laut. “Sedangkan, Teknik Kelautan sendiri berfokus pada pengelolaan sumber daya laut dan energi terbarukan,” terangnya.
Tak hanya itu, Prodi Teknik Lepas Pantai akan menjawab tantangan pengembangan teknologi budidaya lepas pantai (offshore aquaculture) yang masih akan potensial di masa depan. Prodi ini juga dapat turut menyediakan kebutuhan engineer di bidang Teknik Lepas Pantai yang masih minim jumlahnya. “Sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri, konsultan perencana, jasa inspeksi, fabrikas, dan lainnya yang berkaitan dengan bidang ilmu lepas pantai,” ujar alumnus University of Strathclyde Inggris ini.
Terkait dengan kurikulum, Prodi Teknik Lepas Pantai sendiri memiliki lima bidang bidang keahlian. Antara lain adalah teknologi konstruksi bangunan lepas pantai terpancang, teknologi bangunan lepas pantai terapung dan laut dalam, rekayasa dasar laut dan teknologi pipa bawah laut, teknologi material, produksi, pengelasan dan inspeksi bawah laut, serta teknologi digitalisasi, robotika, dan autonomous lepas pantai.
Dari berbagai pilihan keahlian tersebut, mahasiswa lulusan Teknik Lepas Pantai nantinya diharapkan mampu merancang bangunan lepas pantai terpancang dan bangunan lepas pantai terapung . Selain itu, juga dapat mendesain bangunan lepas pantai bawah laut (subsea facilities) berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa dengan mempertimbangkan standard, code, rules, regulation dan recommended practice. “Tentunya, sejak awal kuliah akan diperkenalkan dengan standar dan peraturan dari desain struktur lepas pantai ini guna menunjang profesionalitas lulusan kami,” tutur Handayanu.
Menilik perihal prospek kerja, doktor lulusan Memorial University of New Foundland Kanada ini menyampaikan bahwa peluang karir lulusan prodi ini sangat luas. Lulusan bergelar sarjana sendiri dapat berkecimpung di berbagai industri. Seperti halnya, industri minyak dan gas, industri fabrikasi lepas pantai dan pembangunan kapal, praktisi manajemen proyek, konsultan lepas pantai dan laut dalam terdepan, serta penelitian dalam berbagai lembaga pemerintah dan swasta. “Bahkan, mereka juga dapat menggeluti sektor kemasyarakatan internasional dan perusahaan asuransi,” ungkapnya.
Dari berbagai hal menarik yang menjadi keunggulan prodi Teknik Lepas Pantai tersebut, ITS semakin memperluas peluang untuk mendaftar menjadi mahasiswanya. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya dibuka pendaftarannya melalui Seleksi Kemitraan, Mandiri, dan Prestasi (SKMP), tahun ini turut dibuka pendaftaran melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Handayanu menuturkan bahwa akan tersedia 40 kursi dengan konfigurasi 8 kursi untuk SNMPTN, 12 kursi untuk SBMPTN, dan sisanya untuk SKMP. “Semoga tahun ini, akan bertambahnya peminatnya untuk memenuhi kuota tersebut,” pungkasnya. (*)
Reporter: Shauma Aulya Zahra
Redaktur: Astri Nawwar Kusumaningtyas
Kampus ITS, ITS News — Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengenalkan mobil urban edisi terbarunya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali dipercaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Kampus ITS, ITS News — Hadirkan konsep segar, Schematics Revolutionary Entertainment and Expo with Various Arts (REEVA) 2024 kembali
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) perkenalkan statistika di bidang bisnis dan industri kepada siswa