Kampus ITS, ITS News ― Memasuki masa rehat pendampingan masyarakat pasca erupsi Gunung Semeru serta memanfaatkan momentum Ramadhan, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar buka bersama dengan Kompartemen Kebencanaan Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) serta puluhan mahasiswa yang tergabung dalam elemen relawan kebencanaan. Acara ini menjadi ajang transfer nilai dari para alumni kepada mahasiswa ITS yang terlibat.
Kegiatan yang bertempat di Sekretariat IKA ITS ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Giat Mitigasi Semeru yang berlangsung sejak Februari lalu. Membuka acara, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pengembangan Kemahasiswaan Ditmawa ITS, DrEng Yeyes Mulyadi ST MSc mengapresiasi kiprah mahasiswa ITS yang tergabung dalam tim relawan kebencanaan. “Mereka terjun ke lapangan membantu masyarakat yang terdampak bencana tiada henti,” ucapnya dengan bangga.
Yeyes mengungkapkan, tim Tanggap Bencana ITS yang difasilitasi oleh Kompartemen Kebencanaan IKA ITS berhasil memperbaiki situasi dan kondisi wilayah terdampak bencana menjadi lebih baik melalui sentuhan teknologi. “Salah satunya kami melakukan pemasangan Early Warning System (EWS) di Semeru Kabupaten Lumajang,” urai Ketua Posko IKA ITS itu
Lanjutnya, dengan terjun langsung ke daerah terdampak bencana, ITS berhasil menerapkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Sementara itu, Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan Pengurus Pusat (PP) IKA ITS, Ir. Arief Wisnu mengatakan, kegiatan relawan ini berbeda dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Ini menjadi pengalaman yang berharga sebab digerakkan oleh panggilan jiwa,” jelasnya.
Menyambung penjelasan Arief, Wakil Sekjen PP IKA ITS, Ir. Hamdani Bantasyam mengungkapkan, aktivitas relawan adalah bentuk kesalehan sosial dalam bentuk ibadah untuk peduli kepada sesama. Menurutnya, menjadi orang saleh bisa diwujudkan dengan terus bergerak mengabdikan diri untuk kemanusiaan.
Menutup acara pada 22 April lalu, Dewan Pembina PP IKA ITS, Ir Djuwono Hadisusanto MSi menyampaikan pentingnya melakukan perencanaan konsep yang matang, penataan sistem yang baik dan pendokumentasian dalam berkegiatan penanganan kebencanaan. Sambungnya, konsep tersebut perlu dituangkan dalam bentuk tulisan dan gambaran agar dapat menjadi media komunikasi antar pihak yang berkepentingan.
Sebab lanjut Djuwono, komunikasi yang baik mampu memperkokoh keyakinan bahwa konsep yang telah disusun dapat diwujudkan secara nyata. “Sehingga akan ada sinergi berbagai elemen dan menjadi kekuatan besar dalam mengatasi dampak kebencanaan yang tentunya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,” pungkasnya menutup acara.(*)
Reporter: Ferdian Wibowo
Redaktur: Fatih Izzah
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi