Kampus ITS, ITS News – Perjalanan karir setelah mendapat gelar sarjana seringkali menimbulkan kegelisahan di hati mahasiswa. Mendorong persiapan jenjang karir di masa depan, Integrated Seminar Of Materials Engineer Enrichment (ISOMETRIC) menggelar Career Talk bertajuk “Career Preparation 101 : ROAD-mapping your career journey” pada Minggu, (19/6).
Mempersiapkan diri menuju dunia kerja harus segera dirintis tanpa harus menunggu lulus. Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum PT J Resources Nusantara, Muhammad Suhada mengungkapkan bahwa mahasiswa yang duduk di bangku perkuliahan harus mempunyai strategi sebagai bekal bersaing di dunia kerja. Menurutnya, membangun karir harus dimulai sejak kuliah dan hendaknya berjalan dinamis. “Pengembangan karir harus secara berkelanjutan,” ujarnya.
Terlebih, Alumnus Universitas Surabaya ini juga menyinggung persaingan kerja di masa depan yang akan semakin sengit. Ia berpendapat, selain berkompetisi dengan sarjana lain, lulusan di era sekarang hingga mendatang juga akan bersaing dengan teknologi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pekerjaan yang mulai hilang dan posisinya telah tergeser oleh mesin. “Tanpa sadar manusia sudah digantikan, jadi kita harus punya ambisi untuk mengejar ketertinggalan,” tambahnya.
Suhada menjelaskan keterampilan manajemen diri dan manajemen kehidupan sebagai soft skill yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Kemampuan mengenali potensi diri juga tak kalah penting untuk dikembangkan di samping membekali diri dengan proses belajar secara berkelanjutan, terutama di bidang keahlian yang ingin diperdalam.
Selain persiapan secara soft skill, Suhada menyebut hal lain yang krusial untuk dipersiapkan terutama di tahap seleksi awal adalah curriculum vitae (CV). Bagi Suhada, CV yang merupakan ringkasan perjalanan hidup seseorang adalah bahan perang utama untuk lolos tahap seleksi berkas. “Pengalaman kerja dalam CV dan pengecekan latar belakang sangat penting untuk lolos ke tahap seleksi wawancara,” jelasnya.
Lebih lanjut, pria yang berkarir di industri pertambangan ini membagikan pandangannya mengenai kriteria CV yang baik. Menurutnya, CV yang berkualitas memuat mengenai penjelasan diri yang singkat, padat, dan jelas. Latar belakang pendidikan dan pengalaman yang telah dilakukan juga perlu ditulis sebagai pertimbangan dalam seleksi kerja. Tak lupa, prestasi dan keterampilan yang dikuasai oleh calon pekerja.
Pada pengecekan latar belakang sendiri, Pria yang berdomisili Jakarta ini mengungkap umumnya penyeleksi kerja akan melakukan cek sosial media para pencari kerja. Oleh karenanya, Suhada mengimbau agar mahasiswa selalu berhati-hati menggunakan sosial media. Sebaliknya, Ia menyarankan agar mahasiswa fokus pada pencapaian diri termasuk kontribusi di kampus dan organisasi. “Perbaiki diri setiap hari dan berikan yang terbaik!” pesan Suhada sebagai penutup. (*)
Reporter : Zanubiya Arifah Khofsoh
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan