Kampus ITS, ITS News – Kampanyekan pengurangan penggunaan plastik, tim Sosial Masyarakat (Sosmas) Himpunan Mahasiswa Diploma Sipil (HMDS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berikan pengajaran interaktif mengenai Ecobrick kepada warga Kampung 1001 Malam di Dupak, Surabaya.
Ketua Sub Divisi (Kasubdiv) Sosial Masyarakat HMDS ITS, Davin Alif Iskandar menerangkan, pengabdian HMDS kepada masyarakat sekitar ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak Juni. “Pagelaran penutup kami laksanakan di bulan Juli, bertepatan dengan peringatan Hari Bebas Plastik yang jatuh pada tanggal 3 kemarin,” ungkapnya.
Mengusung Ecobrick sebagai topik utama, Davin menjelaskan bahwa Ecobrick merupakan botol plastik yang memanfaatkan isian limbah nonbiologis untuk memadatkan botol, sehingga botol dapat digunakan sebagai bahan blok bangunan ataupun berbagai macam benda fungsional. “Topik mengenai Ecobrick dipilih karena sejalur dengan keilmuan kami sebagai mahasiswa teknik sipil,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria asal Surakarta ini memaparkan langkah membuat sebuah Ecobrick. Pertama adalah menyiapkan kumpulan sampah plastik, botol plastik, serta sebuah tongkat. Selanjutnya, sampah plastik dimasukkan kedalam botol plastik dan ditekan dengan tongkat hingga botol menjadi padat. Setelahnya tutup botol dengan rapat. “Jumlah sampah plastik idealnya adalah 200 gram untuk botol berkapasitas 600 mililiter,” imbuhnya.
Di penghujung rangkaian kegiatan, para warga tampak mahir dalam membuat Ecobrick. Dengan sentuhan kreatif, mereka juga sudah berhasil memoles Ecobrick menjadi berbagai macam perabotan seperti rak, pot tanaman, kursi kecil, dan berbagai produk padat karya lainnya. Sebagai peyemarak, mahasiswa HMDS turut menggandeng warga Kampung 1001 Malam bersama-sama menghias pengerjaan Ecobrick mereka dengan cat.
Ecobrick yang telah dihias kemudian dilombakan berdasarkan kreativitas dan proses pengerjaan Ecobrick para warga selama satu bulan belakangan. Dan puncaknya, para pemenang lomba dengan kreasi Ecobrick terpilih akan menerima hadiah sesuai dengan predikat yang mereka dapatkan.
Tak hanya berbagi cara membuat Ecobrick, HMDS juga turut mengamati perkembangan warga dalam mengaplikasikan ilm yang diajarkan. Selama proses pemantauan, ditemui beberapa kendala yang dialami oleh warga, seperti kurangnya capaian berat Ecobrick yang dibuat oleh warga.
Melihat permasalahan ini, Davin bersama rekannya di HMDS turut membantu menyempurnakan Ecobrick karya warga dengan mengumpulkan lebih banyak sampah plastik. Sampah plastik yang terkumpul kemudian dipadatkan sesuai cara pembuatan, hingga Ecobrick buatan warga mencapai berat produk yang ideal.
Melihat antusiasme warga dan dampak baik yang dibagikan oleh HMDS, Davin mengaku ia merasa senang dan bersyukur. Mahasiswa angkatan 2019 ini lantas menyampaikan harapannya supaya warga mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu membuat Ecobrick yang telah ia ajarkan.
Ketua Rukun Tetangga (RT) Kampung 1001 Malam, Sigit Santoso turut menyampaikan antusiasmenya. Ia merasa adanya pengabdian dari HMDS dapat membantu menghilangkan stigma publik atas Kampung 1001 Malam yang kumuh karena mayoritas warga yang berprofesi sebagai pemulung. “Para warga juga mampu mencari alternatif penggunaan sampah plastik sekaligus berkreasi,” ungkapnya. (*)
Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Raisa Zahra Fadila
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi