Direktur Pendidikan ITS, Dr Siti Machmudah ST MEng sedang menjelaskan pengalamannya selama studi di Jepang

Kampus ITS, ITS News – Konsulat Jenderal Jepang Surabaya bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali bersinergi. Kali ini, lewat rangkaian Yokai Parade Departemen Desain Interior ITS, keduanya menggelar talkshow bertajuk Studi Lanjut di Jepang, Minggu (31/7).

Dalam gelar wicara ini, Direktur Pendidikan ITS, Dr Siti Machmudah ST MEng menyampaikan bahwa mahasiswa yang ingin studi lanjut ke Negeri Sakura ini perlu berusaha lebih giat. Usaha ini dapat dimulai dengan mempelajari informasi seputar kehidupan di Jepang, sistem pendidikan, beasiswa, perguruan tinggi yang dituju, dan penelitian yang ingin dilakukan. 

Berbagi cerita, Siti mengungkapkan jika ia pernah gagal dalam melakukan percobaan studi ke Jepang. Meski demikian, dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini pantang menyerah dan mencoba lagi di kesempatan berikutnya. Alhasil, ia berhasil lolos program magister Kumamoto University pada 2003 dan melanjutkan studi doktor di kampus yang sama. “Kunci yang saya pegang pada saat itu ialah terus semangat belajar dan pantang menyerah,” tuturnya.

Konsul Jenderal Jepang, Takeyama Kenichi sedang memberikan sambutannya

Tidak sebatas talkshow, rangkaian acara ini turut menghadirkan beberapa stan, termasuk dari Konsulat Jenderal Jepang Surabaya. Dalam tampilan stan, konsulat jenderal ini membantu menyajikan informasi lebih lanjut seputar tawaran program beasiswa di Jepang. Selain itu, terdapat lima stan lain yang turut menawarkan program unggulan dalam menaklukkan ujian bahasa Jepang.

Sementara itu, dalam paparannya, Konsul Jenderal Jepang, Takeyama Kenichi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan penutur bahasa jepang kedua terbesar di dunia. Selaras dengan hal itu, Jepang serius mendukung mahasiswa Indonesia yang berminat untuk kuliah di Negeri Sakura. “Harapannya, acara ini mampu membantu pelajar maupun mahasiswa yang berminat untuk menempuh pendidikan di Jepang,” terangnya. (*)

Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika