Kampus ITS, ITS News – Branding merupakan salah satu elemen yang vital dalam proses pemasaran produk. Sayangnya, masih banyak pelaku ekonomi produk lokal yang belum melek ilmu terkait hal ini. Oleh karena itu, salah satu kelompok Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan Workshop Digital Marketing dan Klinik Visual Kemasan dengan menyasar pemuda di Desa Pesanggrahan, Batu, Jawa Timur.
Sebagai kepala desa, Budi Cahyono menuturkan bahwa Desa Pesanggrahan memiliki banyak produk yang mayoritas merupakan olahan susu. “Sayangnya, selama pandemi bersarang di Indonesia, produk olahan susu kurang diminati dan penjualannya semakin menurun,” ungkap Budi.
Di samping itu, tidak adanya wadah yang menaungi serta pemasaran produk yang kurang luas juga ditengarai menjadi akar permasalahan utama. Pernyataan tersebut turut diamini oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya. Sebagai produsen, mereka mengaku hanya fokus ke proses produksi sehingga kesulitan jika harus bergelut di bidang branding dan pemasaran.
Menyikapi hal itu, Dr Dra Melania Suweni Muntini MT yang merupakan ketua kegiatan KKN Abmas ini memberi pengarahan kepada para pemuda desa untuk fokus di bidang pemasaran. “Nantinya, pemuda-pemuda ini diharapkan dapat berperan sebagai pelaku pemasaran dan membentuk startup masing-masing,” ungkap Melania, sapaannya.
Kegiatan lokakarya ini, timpal Melania, bertujuan mengedukasi pemuda tentang digitalisasi pemasaran produk olahan susu yang nantinya akan diintegrasikan bersama pelaku UMKM sebagai produsen. Dalam kegiatan tersebut, Melania mendatangkan narasumber dari Departemen Desain Komunikasi Visual ITS, Rabendra Yudistira Alamin ST MDs.
Lewat lokakarya yang digelar Minggu (17/7) lalu itu, Melania menyadari bahwa banyak UMKM yang belum tahu tentang cara membuat label kemasan produk. “Dari kegiatan ini pula para pemuda dan pelaku UMKM bersinergi membuat nama merek dagang untuk produk olahan susu sebagai ciri khas Desa Pesanggrahan,” beber Dosen Departemen Fisika ITS tersebut.
Selanjutnya, segi visual kemasan seperti desain serta logo merek dagang akan dibantu pengembangannya oleh tim KKN Abmas ITS dan narasumber lokakarya sesuai dengan permintaan para pemuda dan pelaku UMKM desa. Setelah agenda lokakarya, kegiatan KKN Abmas nantinya akan dilanjutkan dengan bincang bersama yang dikemas dalam Forum Group Discussion (FGD).
Kegiatan yang berlangsung selama enam bulan sejak akhir Maret ini diikuti oleh tiga dosen dan 15 mahasiswa ITS. Meski kegiatan berjalan lancar, Melania mengaku memiliki kendala dalam menghimpun warga setempat. “Selama KKN Abmas ini berlangsung, hanya beberapa UMKM saja yang berkenan untuk hadir dan diajak diskusi,” akunya.
Tak hanya sampai di situ, Melania mengungkapkan bahwa masih banyak kegiatan yang nantinya akan dilakukan untuk mengembangkan pemasaran produk susu UMKM Desa Pesanggrahan. “Ke depan, target kami adalah membentuk startup yang beranggotakan pemuda desa dengan fokusan pemasaran produk memanfaatkan program digital,” tutupnya.(*)
Reporter: Erchi Ad’ha Loyensya
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan