Kampus ITS, ITS News — Digitalisasi pada bidang kesehatan melalui aplikasi telemedisin dapat dilihat sebagai kesempatan untuk melakukan pemerataan layanan kesehatan. Turut mendukung edukasi di bidang tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Guest Lecture Series bersama platform kesehatan digital yang fokus pada bidang rehabilitasi, Physitrack.
Mitra dan Wakil Presiden Physitrack, Frank van Zon, menyebutkan layanan kesehatan digital saat ini memliki banyak manfaat bagi pasien maupun dokter terutama dalam mengoptimalkan proses rehabilitasi dan pengembalian fungsi tubuh. “Telemedisin diakui mampu memberikan hasil yang lebih baik karena proses pemantauan dan pemberian arahan menjadi lebih mudah selama 24 jam,” jelasnya.
Penggunaan web dalam proses rehabilitasi juga dapat meningkatkan efikasi diri pasien karena perkembangan tubuh pasien dapat dimonitor secara real time. Tak hanya itu, pasien juga dapat mengonsultasikan proses perawatan menggunakan fasilitas ruang obrolan. “Dengan hadirnya rasa percaya dari pasien, pilihan perawatan rehabilitasi juga akan bertambah,” ungkap mantan fisoterapis tersebut.
Frank, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan berdasarkan penggunaan teknologi saat ini masih terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase digitasi, digitalisasi, dan transformasi digital. Digitasi adalah proses perubahan dari non digital menjadi digital, contohnya adalah Hospital Cash Plan (HCP) yang memberikan jaminan asuransi harian biaya pengobatan rawat inap. Pendataan pasien akan dilakukan secara digital, tapi pasien tetap datang secara fisik ke klinik atau rumah sakit untuk dirawat.
Fase digitalisasi merupakan perbaikan proses layanan kesehatan dengan menggunakan teknologi dan data digital. Sebagai contoh, saat ini sudah wajar ketika pasien hanya diperiksa melalui panggilan video oleh dokter. Fase selanjutnya berupa fase transformasi digital yaitu transformasi aktivitas, proses, dan keseluruhan layanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi. “Dalam dunia kesehatan, fase ini memerlukan ekosistem otomatis mulai dari perawatan hingga pasca perawatan,” ujar Frank.
Menanggapi wawasan tersebut, Direktur ITS Global Engagement, Assoc Prof Maria Anityasari PhD menyerukan semangat yang sama terkait digitalisasi kesehatan. Pihaknya menyebut, ITS sudah punya rencana besar bersama untuk mempelajari sistem kontrol dan monitor kesehatan digital. “ITS sangat tertarik belajar dan menelaah telerehabilitasi bersama Physitrack dalam pembelajaran berbasis proyek global,” ujarnya penuh semangat. (*)
Reporter: Difa Khoirunisa
Redaktur: Septian Chandra Susanto
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah