Kampus ITS, ITS News – Sebagai makhluk visual, manusia umumnya lebih mudah mencerna informasi melalui gambar. Karenanya, keselarasan antara teks dengan elemen visual menjadi poin penting dalam membuat poster infografis yang baik. Ajarkan hal ini, Bidikmisi dan KIP-K ITS (BIMITS) bagikan tips membuat poster infografis dalam Creative Design Class (CDC).
Pemateri CDC, I Nyoman Tri Sendyana menyebutkan, langkah pertama dalam membuat poster infografis yang bagus adalah dengan menentukan target audiens. Hal ini penting agar kita dapat menentukan voice tone dan visual dari poster infografis yang akan dibuat. Penentuan karakteristik audiens dapat dilakukan dengan mengelompokkan dari faktor geografis, demografis, serta psikografis.
Langkah selanjutnya adalah memastikan informasi yang kita masukkan bersifat informatif. Pastikan terdapat unsur 5W+1H (why, when, who, what, where, dan how) di dalam poster infografis. Tidak perlu memasukkan informasi secara berlebihan, kita harus memilah informasi yang memang benar-benar dibutuhkan audiens. “Buat kalimat yang padat, mudah dimengerti, dan juga persuasif,” tambah mahasiswa asal Bali itu.
Lebih lanjut, mahasiswa yang akrab disapa Atik ini menjabarkan bahwa visual yang atraktif penting untuk memanjakan visual audiens sehingga mereka tertarik membaca poster infografis yang kita buat. Untuk itu, pilihlah warna yang saling melengkapi dan sesuai dengan target audiens. Pastikan warna yang dipilih juga tidak mempersulit audiens memahami informasi.
Masih dengan topik yang sama, Atik menjelaskan penyusunan informasi dan gambar yang baik dapat dilakukan dengan merancang grid and margin. Grid adalah susunan garis untuk membantu menyusun konten secara terstruktur. Sedangkan margin adalah istilah untuk menyatakan jarak antara tepi ujung artboard dengan konten. “Grid and margin ini membuat poster infografis kita jadi rapi, namun tidak kaku,” tambah mahasiswa angkatan 2019 ini.
Terakhir adalah mengujicobakan poster infografis kepada target audiens. Kita bisa meminta bantuan kepada teman, keluarga, atau orang lain yang sesuai dengan target audiens untuk memberikan kritik dan saran. “Jangan sampai target audiensnya baby boomers tapi malah minta pendapat kepada milenial,” jelas mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual tersebut.
Di penghujung acara, Direktur Jenderal Komunikasi Kreatif Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS Kabinet Unjuk Asa ini kembali menekankan pentingnya meminta kritik dan saran dari orang yang tepat. Mendengar pendapat dari perspektif yang berbeda dapat membantu membangun poster menjadi lebih baik. Namun, tidak semua kritik harus diterima. “Pilah yang menurut kalian tepat serta sesuai dengan tujuan dan idealisme kalian,” pungkasnya menutup pemaparan. (*)
Reporter: Nurul Lathifah
Redaktur: Raisa Zahra Fadila
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah