ITS Campus, ITS News – Untuk meningkatkan komoditas pangan terutama varietas jagung, Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Universitas Darussalam (Unida) Gontor bekerja sama untuk memproduksi benih jagung hibrida yang unggul. Bertempat di Gedung Rektorat ITS, ITS bersama Unida melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Selasa (23/8).
Dalam diskusi bersama, dosen Departemen Biologi ITS Mukhammad Muryono SSi MSi PhD sebagai penginisiasi kerja sama dengan Unida Gontor ini mengatakan, ITS dan Unida Gontor membahas mengenai beberapa hal terkait peningkatan produksi tanaman jagung. Di antaranya, penyediaan benih jagung hibrida dalam mendukung kemandirian benih di Ponorogo.
Dalam hal ini, menurut Muryono, ITS berperan sebagai pengembang inovasi benih dengan ilmu bioteknologi. “Unida Gontor telah bersedia menyiapkan dari segi lahan serta akan adanya pertukaran ilmu terkait bioteknologi di bidang pertanian,” tuturnya.
Lebih lanjut, Muryono menjelaskan bahwa akan dilakukan pula pemetaan teknologi terrestrial mapping untuk monitoring dan evaluasi tingkat kesehatan tanaman. Dengan dilakukannya hal tersebut, produk yang dihasilkan akan dapat beradaptasi sesuai lingkungan tempat benih ditanam. “Benih yang bertajuk REOG234 diharapkan mampu menghasilkan panen melimpah, warna biji yang bagus, serta tanaman yang kokoh,” terangnya.
Nantinya akan dilakukan penelitian dan pengembangan varietas baru agar tanaman pangan jagung ini dapat bertahan di segala perubahan iklim. Muryono menambahkan bahwa kegiatan inovasi akan terus dilakukan untuk varietas pangan lainnya dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan, produk benih yang bertajuk REOG234 ini diharapkan mampu berkembang menjadi kegiatan startup sebagai strategi dalam membangun industri perbenihan jagung dan industri pakan ternak.
Terakhir, Rektor Unida Gontor Prof Dr Hamid Fahmy Zarkasyi MA MPhil berharap bahwa REOG234 dapat menjadi potensi agrowisata dan industri kreatif di Ponorogo. “Dinamakannya produk ini REOG234 karena reog menggambarkan kebudayaan khas daerah Ponorogo,” tutupnya. (HUMAS ITS)
Reporter: Frecia Elrivia Mardianto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan