Kampus ITS, ITS News — Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas), mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) luncurkan media pembelajaran digital interaktif bahasa Arab (Nahu dan Saraf) untuk santri milenial guna mendukung transformasi digital. Kegiatan KKN ini dilakukan di Pondok Pesantren Matholiu Huda Al-Ikhtishor, Grobogan.
Ketua tim KKN Abmas ITS, Ahmad Muklason SKom MSc PhD, menyampaikan bahwa digitalisasi pembelajaran perlu dilakukan agar pembelajaran di pesantren dapat diikuti secara daring oleh masyarakat umum, di mana platform yang digunakan berbasis H5P. H5P adalah web berbasis HTML 5 yang menyediakan akses untuk berbagai konten interaktif, seperti presentasi dan video interaktif dalam rangka mendukung pengembangan pembelajaran.
Adapun kegiatan KKN Abmas dimulai dengan mengadakan survei ke pondok pesantren untuk mengetahui sistem pembelajaran yang ada. Laki-laki berusia 40 tahun itu menjelaskan, pondok pesantren menggunakan metode ikhtisar dengan sistem sorogan, di mana santri belajar langsung menghadap guru sembari membaca kitab. “Di sana, guru mengecek dan menguji sejauh mana pemahaman yang telah dikuasai santri sehingga lebih menekankan hafalan,” jelas dosen Departemen Sistem Informasi tersebut.
Muklason mengatakan bahwa digitalisasi pada pembelajaran santri merupakan sebuah inovasi baru karena menekankan pembelajaran berbasis interactive digital learning pada materi bahasa Arab untuk mempermudah digitalisasi kitab kuning, dalam hal ini kitab ikhtishar. Sistem ini diharapkan mampu mendorong santri dalam memahami materi belajar sehingga tidak sekadar mengandalkan rotting system yang bertumpu pada hafalan.
Bersama dengan enam dosen dan sepuluh mahasiswa Departemen Sistem Informasi, pembelajaran berbasis interactive digital learning dikembangkan menggunakan platform Massive Open Online Course (MOOC). Alumnus The University of Nottingham Inggris ini lantas berujar bahwa metode pembelajaran digital dilakukan melalui pesantren.desoku.web.id. “Laman ini merupakan laman pembelajaran elektronik milik ITS,“ terangnya.
Lebih lanjut, tim KKN Abmas ITS juga mengajari para santri cara mengakses konten pembelajaran interaktif yang tersedia melalui penyuluhan secara langsung. Dengan menggunakan laman tersebut, santri bisa lebih interaktif dalam belajar kitab kuning, “Memahami kitab kuning harus diimbangi dengan pengalaman yang menyenangkan, sehingga manfaat dari pembelajaran bisa dirasakan,” imbuh Muklason.
Mendapat respons positif, Muklason mengaku menerima banyak tanggapan baik dari pada santri, di mana mereka merasakan kemudahan pembelajaran digital dibandingkan dengan buku versi cetak. Tidak hanya itu, laki-laki kelahiran 1982 itu juga mengatakan bahwa para santri juga menyukai pembelajaran digital karena terasa lebih menyenangkan dan interaktif.
Lewat kegiatan ini, Muklason berharap langkah yang dilakukan tim KKN Abmas ITS mampu berperan dalam pengembangan teknologi untuk memudahkan kehidupan santri. “Transformasi digital ditekankan karena mengingat saat ini, masih banyak lembaga pendidikan yang belum menerapkan pembelajaran digital,” pungkas Muklason. (*)
Reporter: Yanwa Evia Java
Redaktur: Shinta Ulwiya
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah