Tim KKN ITS bersama para nelayan di Desa Cumpat, Kedung Cowek, Surabaya
Kampus ITS, ITS News – Minimnya pengetahuan terhadap mesin kapal menjadi salah satu keluhan mayoritas nelayan di Indonesia, tak terkecuali yang ada di Desa Cumpat, Kedung Cowek, Surabaya ketika menghadapi kendala di laut. Berangkat dari persoalan ini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan pelatihan perawatan dan perbaikan mesin kapal guna menambah wawasan para nelayan.
Dikatakan oleh Ketua Tim KKN Farhan Azmi, selama ini ketika terjadi gangguan mesin saat melaut, nelayan cenderung menunggu bantuan nelayan lain untuk menarik kapalnya. “Hal ini membuat kerja nelayan jadi ketergantungan, kebanyakan nelayan juga masih mengandalkan bengkel untuk memperbaiki mesin,” ujar Farhan.
Tim KKN yang terdiri dari 30 mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS ini pun mengadakan pelatihan yang bekerja sama dengan Lembaga Bengkel Mahasiswa Mesin (LBMM). Melalui pelatihan tersebut, dipaparkan materi mengenai mesin bensin dan diesel yang biasanya digunakan para nelayan.
Penyampaian materi terkait perawatan dan perbaikan mesin kapal oleh perwakilan Lembaga Bengkel Mahasiswa Mesin (LBMM) ITS kepada nelayan Desa Cumpat, Surabaya
Menurut penuturan perwakilan mahasiswa LBMM, Abshar Naufal dan Herbert Hasudungan, untuk memastikan mesin kapal terawat dengan baik, nelayan perlu memperhatikan beberapa komponen penting seperti oli dan filter pada kapal. Sedang untuk perbaikan kapal diperlukan pengecekan sistem udara, bahan bakar yang selama ini digunakan, hingga usia mesin.
Selain rangkaian pelatihan, proyek KKN ini juga meliputi pembuatan mesin pengering ikan berbahan bakar gas untuk mempermudah mata pencaharian masyarakat setempat. Farhan berujar, ikan asin merupakan salah satu hasil laut terbanyak di Desa Cumpat, tetapi kebanyakan masyarakat hanya mengandalkan sinar matahari untuk proses pengeringannya.
Mesin pengering ikan (tampak depan) yang diberikan oleh Tim KKN ITS kepada nelayan Desa Cumpat, Surabaya untuk mempermudah mata pencaharian masyarakat setempat
Ia mengungkapkan, sebelumnya masyarakat pernah memperoleh bantuan mesin pengering, tetapi hasilnya tidak sebagus jika menggunakan panas matahari. “Kami pun membuat inovasi mesin pengering yang bisa mengeringkan dengan cepat dan berkualitas seperti jika terkena matahari langsung,” ujar mahasiswa angkatan 2020 ini.
KKN yang telah dipersiapkan sejak Juli 2022 ini pun disambut penuh antusias oleh para nelayan Desa Cumpat. Ketua Nelayan setempat, Muhammad Ihsan mengatakan, dengan adanya pemberian mesin pengering ikan serta pelatihan terkait mesin ini para nelayan dapat melakukan perbaikan mandiri, “Setidaknya untuk bagian-bagian luarnya yang rawan seperti busi kapal dan karburator,” imbuhnya.
Lelaki yang akrab disapa Ihsan ini juga berharap, ke depannya akan semakin banyak program peningkatan kualitas nelayan yang dapat diberikan oleh mahasiswa. “Sehingga dengan pelatihan yang diberikan, nelayan bisa semakin berkembang,” pungkasnya penuh harap. (HUMAS ITS)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Kampus ITS, ITS News — Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Sri Fatmawati SSi MSc PhD kembali membanggakan almamater dengan
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya memastikan proses pendidikan setiap program studi (prodi)
Kampus ITS, ITS News — Guna mengenalkan Program Studi (Prodi) Inovasi Digital (ID) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar
Kampus ITS, ITS News — Kerja sama antar perguruan tinggi penting untuk membangun lingkungan pendidikan yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal